April 20, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

5 Perbedaan Aneh Era Baru Man United dengan Ralf Rangnick Dibanding Ole Gunnar Solskjaer

Perbedaan Ole Gunner tergila-gila dengan era baru Man United dengan Ralph Ranknick dibandingkan dengan Solskare Akan dibahas disini. Perubahan terjadi di tubuh Man United sejak masuknya Rangnik.

Pastinya perubahan paling terlihat dari sisi permainan Man United. Kini permainan Setan Merah berbeda dengan era Ole Gunner Soulscare. Ini bisa dilihat di partai pertama Ranknick sebagai ahli taktik Man United. Pada seri Liga Inggris 2021-2022, Man United mengalahkan Crystal Palace 1-0 di Old Trafford. Inilah perbedaan antara Man United asuhan Rangnick dan Solskjaer.

5. Man United Bermain dengan Sistem yang Jelas


(Ralf Rangnick mulai menyematkan sistem yang dimainkannya di Man United, foto: Twitter / @ManUtd)

Selama era Soulscare, Man United mengandalkan kemampuan unik dari pemain berkualitas tinggi. Namun, permainan Man United kerap mandek saat kemampuan personal pemain dibatasi oleh lawan.

Ranknick mengubahnya dengan membuat para pemain Man United bekerja sama dalam satu sistem. Para pemain Man United bertahan dan menyerang bersama dalam bentuk tertentu, yang membuat Palace kesulitan mengembangkan permainan.

Selain itu, formasi 4-2-2-2 Rangnick terbukti efektif mengakomodir kualitas pemain Man United agar bisa bermain secara tim. Terlepas dari beberapa kekurangan lagi, Man United setidaknya membuat kemajuan.

4. Man United tidak lagi bergantung pada Bruno Fernandez

Bruno Fernandez (Foto: Reuters)

(Beban Bruno Fernandez berkurang, foto: Reuters)

Laga Man United melawan Palace menunjukkan beban berat yang dipikul Bruno Fernandez kini sudah berkurang. Pasalnya, setiap pemain kini terlibat dalam upaya membongkar pertahanan lawan.

READ  Jadwal MPLI 2022, Tim Peserta, Kurung dan Format Turnamen

Sisi menyerang tidak diperbaiki di lini tengah, tetapi di samping juga. Itu karena fullback Man United, kanan dan kiri, menyerang dengan sangat baik. Mereka berusaha melayani penyerang Man United dengan maksimal. Selain itu, Bruno Fernandez dibantu pasangan duetnya Jadon Sancho dalam formasi 4-2-2-2.

3. Fullback Man United Lebih Agresif

Perbedaan Perbedaan Era Baru Man United dan Ralph Ranknick vs Ole Gunner Solskare

(Alex Dellas bermain bagus, foto: UEFA)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, fullback Man United kini lebih berbahaya saat diserang. Sekadar informasi, saat melawan Palace, Rangnik menyerahkan posisi fullback kepada Diego Talot (kanan) dan Alex Telles (kiri).

Dolot dan Delles tampil baik melawan istana, karena ia sering berada di bangku cadangan selama periode Soulscare. Mereka menyerang dengan agresif, tetapi tidak melupakan tugas awal mereka untuk bertahan.

2. Lini tengah Man United kuat

Perbedaan Perbedaan Era Baru Man United dan Ralph Ranknick vs Ole Gunner Solskare

(Lini tengah Fred Mann memperkuat United, Foto: Reuters)

Melawan Palace, Ranknick menurunkan duo Fred dan Scott McDomini, yang bermain sebagai gelandang bertahan di lini tengah. Kedua prajurit mendekati pertahanan untuk menghilangkan serangan istana.

Namun, Fred dan McDomini juga bergantian membantu Man United di lini serang. Hal itu terlihat dari gol kemenangan Man United pada menit ke-77 ketika Fred mencetak gol dengan tendangan indahnya.

Sekadar informasi, duo Fred-McTominay memiliki dua fullback yang berusaha keras untuk menekan dan menyerang. Selain itu, kehadiran Bruno Fernandez dan Jadon Sancho di kedua sisi lapangan, mereka bisa menjadi sayap atau gelandang, dan berfungsi sebagai lini tengah Man United Palace. Alhasil, Man United bisa lebih memahami jumlah pemain di lini tengah, sehingga memungkinkan mereka mendominasi penguasaan bola hingga 62 persen.

READ  Real Madrid Kalahkan La Liga, Cortois Goda Barcelona

1. Para pemain Man United menekan dengan baik

Perbedaan Perbedaan Era Baru Man United dan Ralph Ranknick vs Ole Gunner Solskare

(Pemain Manchester United menekan lebih baik, foto: Reuters)

Man United unggul dalam penguasaan bola melawan Palace. Hal ini dikarenakan para pemain Man United dapat menekan lawan dengan baik sesaat setelah kehilangan bola.

Jadi, bola tidak akan meregang di kaki para pemain istana. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan akan berusaha mendapatkannya secepatnya setelah kehilangan bola. Para pemain Man United juga memungut bola dengan pola tertentu, sehingga meminimalkan kekosongan yang akan berpihak pada istana.

Tentu saja, tekanan pada pemain Man United tidak sempurna. Namun, ini sudah cukup untuk membawa istana di Old Trafford ke kematiannya.