Rabu, 31 Agustus 2022 – 03:50 WIB
Gaya hidup viva – Kisah seorang mualaf Cara ini berasal dari seorang wanita keturunan Tionghoa bernama Sarah Tan Malaysia. Sejak kecil, ia bersama ibu dan saudara laki-lakinya rutin pergi ke gereja pada akhir pekan sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan.
Bagi Sarah, pergi ke gereja adalah cara serius untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Tapi dia sering memperhatikan jemaat lain yang terlihat sedang bersenang-senang.
Sarah juga sering mempertanyakan posisi seorang pendeta yang tampaknya memiliki hak untuk mengambil keputusan Tuhan untuk mengampuni dosa-dosa jemaat. Seperti dalam ‘pengakuan’, pengkhotbah mengatakan bahwa jemaat mengakui dosa-dosa mereka dan Tuhan akan mengampuni mereka.
Sarah mempertanyakan bagaimana pengkhotbah tahu bahwa Tuhan akan mengampuni dosa-dosa kita. Apakah pendeta memiliki hak untuk mengatakan bahwa dosa-dosa kita telah diampuni? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pikirannya dalam kehidupan Kristen.
Sarah, yang bekerja di sebuah bank terkenal di Malaysia selama 20 tahun, memutuskan untuk berhenti pada usia 45 tahun. Setelah itu ia memutuskan untuk memulai bisnis toko barang antik baru dengan saudaranya dan di sanalah ia memulai debutnya. Islam.
Kemudian dia bertemu dengan salah satu pelanggannya, seorang Melayu Muslim. Hal pertama yang pria itu tanyakan padanya adalah, “Jika saya memberi Anda sebuah buku berisi 25 pertanyaan yang diajukan orang Kristen tentang Islam, apakah Anda ingin membacanya?” VIVA dikutip dari Ayatunna Messenger pada Selasa, 30 Agustus 2022.
“Sosial mediaholic. Pemecah masalah yang ekstrim. Penggemar bacon amatir. Pemikir profesional.”
More Stories
5 Kisah Makanan Terkenal Yang Dimulai Dengan Kesalahan
Turkiye tidak akan mentransfer S-400 Triumf ke negara mana pun, apalagi Ukraina
Ukraina memodernisasi sistem pertahanan udara S-200 era Soviet untuk menembak jatuh pesawat Rusia