Carlo Bernard menilai Jorge Martin berada di bawah tekanan, bukan Francesco Bagnaia seperti yang dipikirkan kebanyakan orang.
Mandalika, permainan Rangan – Jelang MotoGP Indonesia 2023, Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia Hanya unggul 3 poin dari pengikut terdekatnya, George Martin (Balap Prima Pramac).
Bahkan, usai sprint race di Mandalica, Martin menyalip Bagnaia di klasemen dengan keunggulan 7 poin.
Namun hal itu tidak bertahan lama, Bagnaia berhasil membalikkan keadaan dengan memenangi balapan utama sementara Martin terjatuh.
Hasilnya, Bagnaia kini unggul 18 poin atas Martin Carlo Bernard Berada di bawah tekanan untuk melakukan kesalahan.
“Mereka bilang Bagnaia berada di bawah tekanan, tapi Martin berada di bawah tekanan” dikatakan Tidak apa-apa, bicaralah GPOne.com Di Mandalika.
Kecelakaan itu sangat bodoh. Saya pikir pilihan ban yang buruk juga berkontribusi terhadap kesalahan ini. mengatakan Jangan pernah melanjutkan.
Menurut Bernard, banyak pembalap yang salah memilih ban pada Mandlica.
“Saya rasa banyak orang yang salah memilih ban dan mayoritas memilih ban kompon medium.
Mereka yang memilih ban kompon lunak punya masalah. Aleix Espargaro juga memilih dua ban kompon lunak.
Di cuaca panas seperti ini, penggunaan ban soft compound bisa berbahaya.
Beko dan Enia memilih dengan baik, dan Vinales mempertahankan diri sebaik yang dia bisa, tapi pada akhirnya dia melemah.” Dia menjelaskan.
Dengan hasil MotoGP Indonesia, Bernadt yakin kejuaraan masih terbuka untuk lima seri tersisa. (rs/gp)
Baca: Komentar Bagnaya Soal Kecelakaan Martin: Dia Jatuh Karena Melaju Terlalu Cepat
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Sambil menyapu, pengemudi Ojol dengan penuh semangat meminta untuk ikut demo atau mengembalikan jaket tersebut.
PDIP Sebut Risma-Gus Hans Putaran Kedua di Pilgub Jatim 2024, Daftar Malam Ini
Ahmad Sayku-Ilham TMP Ziarah ke Makam BJ Habibi di Kekhalifahan