Januari 31, 2025

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Apriani adu mulut dengan Fadia dan hampir berperan sebagai Donjok

Apriani adu mulut dengan Fadia dan hampir berperan sebagai Donjok


Jakarta

Ganda putri Apryani Rahayu/Sidi Fadia Silva Ramadanti Terjadi perkelahian. Hampir meninju juga. Hal ini terjadi di tengah ketegangan dan antisipasi yang besar.

Saat ini, Abriyani/Fadia sedang serius mempersiapkan diri menuju Olimpiade. Di tengah latihan intensif, keduanya sempat adu mulut soal divisi ganda putra. Itu terjadi Jumat lalu atau 17 Mei 2024 di Pelatnas PBSI.

Saat ini areal latihan Apri/Fadia sedang diperbesar yakni lebih banyak dari sebelumnya. Bukan apa-apa, betisnya belum pulih 100 persen dari cederanya.

Periklanan

Gulir untuk melanjutkan konten

Di tengah intensnya latihan tersebut, Abri/Fadia juga berkobar semangat dan punya ekspektasi tinggi untuk tampil semulus mungkin di Singapore Open 2024 dan Indonesia Open 2024, dua turnamen jelang Olimpiade 2024.

“Sekarang pelatihnya tidak ada latihan. Gila dari kemarin sampai sekarang, jarang sekali dari atas sampai bawah,” kata Abri saat ditemui di Pelatnas PBSI, Rabu (22/5/2024).

“Jarang sekali yang bisa melakukan hal yang benar. Jadi kalau bermanfaat buat saya dan Fadia, untuk pengatur jantung, kemarin ada drama antara saya dan Fadia, jadi di hari Jumat, saya hampir bertengkar di sini.”

“Karena pikiranku penuh ketegangan. Jadi lepas saat aku lupa dan tidak bisa mengontrol. Lepas saat aku melihat Fadia tidak sesuai ekspektasi dan tidak sesuai dengan keinginanku saat latihan. kekuatan Dan Ketahanan, kok mainnya gak bisa, latihannya jadi gak jalan. Makanya saya hilang kendali,” kata Abri.

Di ganda putri, pasangan Sidi Fadia Silva Ramathandi dan Apryani Rahayu. Foto: Mercy Raya/Tediccom

“Kemarin saya tawuran, saya pukul Fadia.. Kemarin saya kalahkan Fadia, karena itu di alam bawah sadar saya, sebut saja sedikit, seberapa besar kendali yang dia miliki. , tidak, “Saya mengalami cedera lagi dan saya merasa seperti terbakar dan lupa mengendalikannya,” lanjutnya.

READ  Marquez Ingin Kembali ke Repsol Honda, Terimakah? - Rangan Olahraga

“Iya, dia (segera) menyelesaikan masalahnya mulai hari itu. Dia akhirnya tahu apa yang aku rasakan dan aku pun melakukan hal yang sama padanya. Kami saling menahan diri. Akhirnya kami saling mengingatkan,” kata Abri.

Ziyad dan Fadia sudah pulih hingga menangis

Abri menyadari, situasi tersebut tak lepas dari keinginan mereka untuk meningkatkan pembinaan dan kepedulian terhadap satu sama lain. Meningkatnya ketegangan menciptakan gesekan. Tapi masalahnya sudah terpecahkan. Mereka berdamai sampai menangis.

“Yang putus kan banyak. Begitu juga dengan pemain ganda putra, Subuh (Alfian) dan lain-lain. Tapi sudah selesai. Enak nggak? Nangis.”

“Iya, kita saling dukung karena kita sayang dan peduli, sehingga muncul ekspektasi yang luar biasa. Nah itu salah satu kendala kita,” kata Abri.

Kejadian ini memberikan pelajaran penting bagi Ziyad. Ia yakin akan belajar menata pikiran agar bisa berprestasi di tengah tingginya tensi menjelang Olimpiade 2024.

“Saya lebih mengontrol dengan pasrah, tapi tetap punya tujuan. Ya tetap kita usahakan, karena di semua turnamen kita harus mencapai puncak. Bukan hanya Singapura, Indonesia Open, tapi juga Paris. Bagaimana cara mempertahankannya? dan tidak perlu. “Yang kita pikirkan “Mau, kalau tidak tidak perlu, yang penting lepas saja,” tegas Abri.

(mcy/krs)