JAKARTA, KOMBAS – Para astronom menemukan planet ekstrasurya mirip Bumi yang berjarak 40 tahun cahaya dan memiliki suhu lebih panas dari Bumi. Planet yang sebanding dengan Venus ini memiliki suhu permukaan 42 derajat Celcius, atau lebih rendah dari kebanyakan planet ekstrasurya, sehingga berpotensi layak huni.
Planet ekstrasurya yang diberi nama Glise 12 b ini ditemukan oleh dua astronom, Shishir Dholakia dari University of Southern Queensland, Australia, dan Larissa Palethorpe dari University of Edinburgh dan University College London, Inggris. Temuan ini telah dipublikasikan Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.
Gliese 12 b adalah salah satu target terbaik untuk mempelajari apakah planet seukuran Bumi yang mengorbit bintang dingin dapat mempertahankan atmosfernya. “Ini adalah langkah penting dalam memajukan pemahaman kita tentang kelayakhunian planet-planet di seluruh galaksi kita,” kata Shishir Dholakia seperti dikutip situs resmi Royal Astronomical Society, Jumat (24/5/2024).
Mengingat suhu Gliese 12 b berada di antara suhu Bumi dan Venus, atmosfernya dapat mengajarkan banyak hal kepada kita.
Gliese 12 b seukuran Venus mengorbit bintang induknya setiap 12,8 hari. Gliese 12 b menerima energi 1,6 kali lebih banyak dari bintangnya dibandingkan yang diterima Bumi dari Matahari.
Perbedaan radiasi matahari ini penting karena suhu permukaan suatu planet bergantung pada kondisi atmosfernya. Sebagai perbandingan, suhu permukaan rata-rata bumi adalah 15 °C, dengan perkiraan suhu permukaan 42 °C untuk Gliese 12 b.
Menurut para astronom, kondisi atmosfer Gliese 12 b memiliki beberapa kemungkinan. Di satu sisi, planet ini mungkin memiliki atmosfer yang mirip dengan Bumi atau Venus. Di sisi lain, planet ini mungkin mengalami efek rumah kaca yang tidak terkendali sehingga berubah menjadi neraka bersuhu 400 derajat Celcius.
Dholakia menjelaskan, sebagian besar nilai ilmiahnya terletak pada pemahaman jenis atmosfer planet ini. Pasalnya Gliese 12 b berada di antara jumlah cahaya yang diterima Bumi dan Venus dari Matahari. Hal ini sangat berguna dalam mengurangi kesenjangan antara jumlah cahaya yang diterima Bumi dan Venus dari Matahari.
Larissa Palethorpe memperkirakan atmosfer pertama Bumi dan Venus telah terkelupas. Setelah itu, atmosfer tersebut terisi kembali melalui pelepasan gas vulkanik dan ledakan material sisa di tata surya.
Baca Juga: Planet Seukuran Bumi Ditemukan Dekat Matahari
“Bumi bisa dihuni, tapi Venus tidak bisa dihuni karena sudah kehilangan air sama sekali. “Suhu Gliese 12 b berada di antara suhu Bumi dan Venus, sehingga atmosfernya dapat mengajarkan kita banyak hal tentang jalur layak huni yang diambil planet saat mereka terbentuk,” katanya.
Menemukan jawaban tentang atmosfer ini sangat penting karena akan mengungkap apakah Gliese 12 b dapat mempertahankan suhu yang sesuai dengan keberadaan air dan kemungkinan adanya kehidupan di permukaannya. Hal ini juga dapat membuka jawaban tentang bagaimana dan mengapa Bumi atau Venus berevolusi secara berbeda.
Pengamatan lebih lanjut
Gliese 12 b bukanlah planet mirip Bumi pertama yang ditemukan para astronom. Namun dari uraian Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), hanya ada beberapa planet dengan karakteristik mirip Gliese 12 b yang memerlukan pengamatan lebih lanjut dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Planet ekstrasurya terdekat yang mirip Bumi adalah Proxima Centauri b. Planet ini hanya berjarak 4 tahun cahaya dari Bumi. Namun, karena Bumi bukanlah dunia transit, para astronom masih harus banyak mempelajarinya, termasuk aspek atmosfernya.
Kebanyakan exoplanet ditemukan oleh para astronom menggunakan metode transit. Jadi, dalam pandangan astronom, pengamatan dilakukan ketika sebuah planet lewat di depan bintangnya dan kecerahan bintang induknya berkurang.
Baca Juga: Para Astronom Temukan Planet Raksasa Mirip Jupiter di Luar Tata Surya
Selama transit, cahaya bintang melewati atmosfer planet ekstrasurya dan menyerap panjang gelombang tertentu. Molekul gas yang berbeda menyerap warna yang berbeda, sehingga transpor tersebut menciptakan serangkaian sidik jari kimia yang dapat dideteksi dengan teleskop James Webb.
“Kami hanya mengetahui segelintir planet beriklim dekat Bumi,” kata Michael McElwain, ahli astrofisika di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.
“Pengusaha total. Wannabe fanatik bir. Penggemar zombie yang tidak menyesal.”
More Stories
3 Kali Polaris Dawn SpaceX Gagal Terbang
Desa Sembalun ikuti jalan wisata sehat di Babinsa Koram 1615-10/Sembalun Kecamatan Sembalun
Trik ini menggunakan madu dan tambahan 1 jenis buah untuk melembabkan kulit kering dan bersisik tanpa yogurt.