Januari 31, 2025

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Berbentuk meliuk, rumah ini dibangun menggunakan material bekas

Berbentuk meliuk, rumah ini dibangun menggunakan material bekas



Jakarta

Rumah dengan dinding bata ekspos lebih banyak ditemui saat ini. Namun, rumah di India ini sungguh berbeda.

Studio India Blurred Boundaries meluncurkan salah satu proyeknya, sebuah hunian yang terbuat dari bahan alami dan daur ulang mulai dari batu bata, botol kaca, dan batu. Selain itu, rumahnya berbentuk berkelok-kelok dikelilingi 5 pohon mangga berukuran besar.

Menurut laporan Dezeen, Studio India menamai rumah tersebut Asmalee, terletak jauh dari Mumbai, India di mana batas-batas yang kabur telah dibuat. Dari luar, rumah ini terlihat sangat artistik dan berdiri sendiri di halaman yang luas.

Periklanan

Gulir untuk melanjutkan konten

Tak heran jika sang arsitek berani membangun rumah dengan bentuk melengkung dan atap miring. Rumah ini sangat cocok bagi Anda yang menginginkan rumah dengan gaya industrial namun tetap terasa seperti rumah pedesaan.

“Dengan mengutamakan kelancaran aliran dan membiarkan bentuk atap menentukan massa struktur, kami ingin menciptakan ruang hidup yang benar-benar unik dan artistik,” kata Shriya Parasramburia, salah satu pendiri studio, seperti dikutip, Sabtu (24 ). /8/2024).

Semua bahan konstruksi menggunakan bahan alami dan daur ulang. Lalu di sekitar rumah ini terdapat 5 pohon mangga.

Menurut Studio India Blurred Boundaries, rumah ini dirancang untuk menunjukkan hubungan antara arsitektur dan alam. Lokasi rumah ini juga dekat dengan hutan yang banyak tumbuh pohon mangga.

Karena tidak ingin mengubah lingkungan alam di sana, mereka membangun model rumah berbentuk lengkung mengikuti 5 pohon mangga. Selain itu, model rumah melengkung menciptakan tampilan luas dan terbuka. Selain itu, setiap sudut lengkungan memiliki ventilasi dan cermin berukuran besar yang baik untuk sirkulasi udara dan cahaya di dalam rumah.

READ  TFSK Glory 580 bukanlah racun yang kuat, ditambah transmisi CVT minus

“Kombinasi tapak kecil, tinggi langit-langit lebar, dan sudut melengkung tak berujung menjanjikan terciptanya tampilan lapang dan terbuka,” jelas Parasramburia.

Penggunaan batu bata ekspos sebenarnya tidak ramah lingkungan, namun material ini lebih menonjolkan lekuk dan kontur bangunan dibandingkan dinding yang diplester dan dicat.

Rumah penuh dengan botol bekas di India. Foto: Tilt Studio

“Kami merasa material batu bata memungkinkan cahaya alami berperan sebagai elemen pahatan, memungkinkan kami menciptakan bayangan dramatis dan menonjolkan lekukan dan kontur bangunan,” jelasnya.

Kemudian, gunakan botol daur ulang di dalam ruangan. Botol dipasang di dinding.

“Dinding botol kaca daur ulang di lantai dasar menghadirkan sinar matahari yang menyenangkan, menciptakan interaksi cahaya dan bayangan yang memperkaya palet warna alami,” katanya.

Rumah dibangun dengan sekat yang minim, namun tetap bisa mendapatkan privasi karena bentuknya yang melengkung. Meski terdiri dari 2 lantai dengan satu kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang makan, namun dari luar rumah ini terlihat kecil.

(aqi/abr)