Yogyakarta –
Jogja Call kembali digelar sore ini dengan rute long march yang sama seperti Kamis (22/8) kemarin. Tuntutan mereka sama luasnya dengan aksi sebelumnya. Namun massa juga menyoroti kondisi Tanah Air pasca bakal mundurnya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pemantauan Tedik JogjaProsesi panjang massa dari Tempat Parkir Khusus (TKP) Abubakar Ali (ABA) tiba di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Kedung Agung sekitar pukul 12.55 WIB. Sebuah truk pick-up yang diubah menjadi platform perkuliahan diparkir di depan Istana Kepresidenan.
Massa kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, sebagai penghormatan kepada bendera Merah Putih yang berkibar di dalam kompleks Gedung Agung. Kemudian jamaah menyampaikan orasinya.
Periklanan
Gulir untuk melanjutkan konten
Koordinator demonstrasi, Reforma, menjelaskan tuntutan yang dilontarkan pengunjuk rasa siang tadi. Menurut dia, langkah tersebut tidak hanya membawa tuntutan jangka pendek.
Jogja Sebut Aksi Massa di Depan Gedung Akung Kota Jogja, Selasa (27/8/2024). Foto: Adji G Rinepta/Tedikjokja
|
Oleh karena itu, kita semua elemen gerakan mahasiswa, gerakan masyarakat sipil seperti di Indonesia, berusaha menjaga semangat gerakan ini, tidak hanya fokus pada tujuan jangka pendek, jelasnya saat aksi, Selasa (27/ 8/2024).
“Tidak hanya memastikan putusan MK 60 dan 70 diakui dan diterapkan, tapi kita harus berpikir jangka panjang karena kita sudah melekat pada gerakan sejak dibongkarnya reformasi, kemudian perjuangan melawan berdirinya omnibus law, komisi anti korupsi, dan gejolak politik yang sedang terjadi dimana semuanya sudah terjawab.
Reform menjelaskan bahwa fokus oposisi juga tertuju pada masa depan rezim tersebut. Menurutnya, meski Jokowi sudah lengser sebagai presiden, tantangan masih dihadapi masyarakat.
Jadi tuntutan dalam aksi ini menjadi pengingat bahwa perjuangan kita masih panjang. Tidak terbatas pada rezim Jokowi karena potensi represi jauh lebih besar ke depan, jelasnya.
“Tolak segala bentuk penganiayaan dan penghancuran sistem pemerintahan serta penghancuran konstitusi yang dilakukan oleh penguasa,” pungkas reformis tersebut.
(rih/sip)
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Sambil menyapu, pengemudi Ojol dengan penuh semangat meminta untuk ikut demo atau mengembalikan jaket tersebut.
PDIP Sebut Risma-Gus Hans Putaran Kedua di Pilgub Jatim 2024, Daftar Malam Ini
Ahmad Sayku-Ilham TMP Ziarah ke Makam BJ Habibi di Kekhalifahan