16 Januari 2021 – 19:49 WIB
Polisi dengan perlengkapan anti huru hara menyerbu unjuk rasa pada Sabtu (16/1/2021) di Yangon, Myanmar, saat protes mendukung biksu sayap kanan nasionalis yang dipenjara, Ashin Virat. Foto: ANTARA FOTO / REUTER / Shwe Paw Mya Tin / rwa
jpnn.com, Yangon – Polisi Myanmar bentrok dengan pendukung biksu ekstremis Ashin Virat, yang mendesak pengadilan agar segera menyelidiki pemimpin Buddha itu.
Virat menyerahkan diri ke polisi dua bulan lalu atas tuduhan makar.
Para pengunjuk rasa, sebagian besar biksu, berkumpul di luar penjara Incin Yangon pada Sabtu (16/1). Penjara tempat dia tinggal sejak November tahun lalu.
Polisi mengatakan mereka tidak berencana membubarkan massa, tetapi beberapa anggota diprovokasi oleh pengunjuk rasa. Polisi menangkap para demonstran.
“Kami mencoba bernegosiasi dan orang itu menjawab dengan kata-kata kasar. Dia juga memulai perkelahian,” kata Kapolsek Inseen Din Lad saat dihubungi melalui telepon.
Polisi membubarkan aksi demo yang dihadiri 50 orang tersebut.
Virat dikenal sebagai biksu yang kerap menghasut pendukungnya untuk membenci umat Islam, khususnya kelompok etnis minoritas Rohingya. Namun, dia dikenal kritis terhadap pemerintah dan Aung San Suu Kyi.
Virat diketahui mendukung militer Myanmar yang memiliki pengaruh kuat.
Didukung Kandungan
Memuat …
Memuat …
“Sosial mediaholic. Pemecah masalah yang ekstrim. Penggemar bacon amatir. Pemikir profesional.”
More Stories
Turkiye tidak akan mentransfer S-400 Triumf ke negara mana pun, apalagi Ukraina
Ukraina memodernisasi sistem pertahanan udara S-200 era Soviet untuk menembak jatuh pesawat Rusia
Syekh Sudhais, Imam Masjid Agung, ditanyai pada konferensi internasional di Riyadh di mana Indomi berada.