Ditulis oleh Dahlan ISKCON
Senin, 15 Februari 2021 – 05:50 WIB
Dahlan ISKCON. Foto: Ricardo / JPNN.com
jpnn.com – Gajah ini terlempar pasir di antara dua gajah. Risiko bisnis ada di mana-mana. Bank bulan lalu HSBC Diselenggarakan oleh Parlemen Inggris.
Raksasa milik Inggris ini dipandang mendukung kebijakan anti demokrasi. Yakni, saat pemerintah China menguasai Hong Kong. Dengan memberlakukan National Security Act di pulau bekas jajahan Inggris.
Sebagai bank yang didirikan di Hong Kong pada tahun 1865, HSBC telah membuka cabang di Shanghai pada tahun itu. Saat itu Hong Kong dan Shanghai merupakan kota perdagangan terbesar di Asia.
Tokyo belum muncul sebagai kekuatan ekonomi utama. Terutama Singapura.
Gerakan prodemokrasi di Hong Kong sebenarnya menggalang dana melalui rekening di HSBC. Oleh Beijing, gerakan itu dianggap tumbuh menjadi Hong Kong yang ‘pro-kemerdekaan’.
China tidak dapat diterima. Sepanjang 2019, demonstrasi besar-besaran di Hong Kong seakan tak ada habisnya. Pengerasan dan pendarahan. Akhirnya, mereka bisa melihat keinginan mereka untuk kebebasan.
China akan menekan semuanya pada tahun 2020. Melalui Undang-Undang Keamanan baru. Tidak ada toleransi lagi. HSBC diharapkan dapat mendukung mereka.
Untuk menyelamatkan bisnis, HSBC juga menonaktifkan akun ini. Kritik tersebar luas. Terutama dari gerakan prodemokrasi. Parlemen Inggris juga menyetujui HSBC.
Didukung Kandungan
Memuat …
Memuat …
“Sosial mediaholic. Pemecah masalah yang ekstrim. Penggemar bacon amatir. Pemikir profesional.”
More Stories
Ukraina memodernisasi sistem pertahanan udara S-200 era Soviet untuk menembak jatuh pesawat Rusia
Syekh Sudhais, Imam Masjid Agung, ditanyai pada konferensi internasional di Riyadh di mana Indomi berada.
Komandan Pasukan Khusus Israel Mengundurkan Diri Setelah Operasi Badai Al-Aqsa Gagal Menghentikan Hamas – EraMuslim