Tempo.co., Jakarta – Amerika Serikat telah mengatakan siap untuk melanjutkan pembicaraan mengenai rencana untuk menjual jet tempur bajakan F-35 Dan drone ke Uni Emirat Arab menyusul keputusan Abu Dhabi untuk menangguhkan kesepakatan $23 miliar.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump UEA Ini menjalin hubungan dengan Israel tahun lalu, tetapi kemajuan penjualan melambat di tengah kekhawatiran Washington, termasuk mitra dagang utama negara Teluk Arab dengan China.
“Uni Emirat Arab telah meminta Amerika Serikat untuk menunda negosiasi pembelian F-35,” kata seorang pejabat UEA. Reuters, Selasa, 14 Desember 2021.
Pejabat itu mengatakan pembicaraan dapat dilanjutkan di masa depan dan bahwa ada diskusi “untuk mengatasi situasi keamanan bersama”.
Di Kuala Lumpur pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Anthony Blingen mengatakan Washington siap untuk melanjutkan pembicaraan tentang F-35.
“Misalnya, kami ingin memastikan bahwa komitmen kami terhadap keunggulan kualitas militer Israel dipastikan, sehingga kami dapat sepenuhnya meninjau teknologi apa pun yang dijual atau ditransfer ke mitra lain di kawasan itu, termasuk UEA,” kata Blingen.
Penjaga MQ-9B. Kredit: NavalDrones
Berikutnya: 50 jet F-35 dan 19 MQ-9B
“Sosial mediaholic. Pemecah masalah yang ekstrim. Penggemar bacon amatir. Pemikir profesional.”
More Stories
Yaman mendesak penarikan kapal perang Jerman dari Laut Merah, Houthi: Kembali ke jalurnya
Partai-partai di Porta Patty mengasingkan orang-orang kaya di Dubai, demikian peringatan para psikolog Muslim
Tak Hanya Genosida, Israel Juga Dituding Lakukan Skolastisisme di Gaza, Apa Itu?