KOMPAS.com – Dalam dunia penerbangan banyak sekali kata-kata yang terdengar asing ditelinga masyarakat umum, salah satunya adalah ghost plane atau pesawat hantu.
Pesawat iblis dalam hal ini tidak ada hubungannya dengan peristiwa magis apa pun.
Dilaporkan dari Terbang sederhanaRabu (15/6/2022), pesawat hantu Periode di mana maskapai terus terbang tanpa penumpang.
Pesawat hantu memungkinkan maskapai untuk mempertahankan kursi mereka di bandara.
Pengaturan ini dibuat oleh Komisi Eropa dan Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA). Istilah ini juga dikenal sebagai “menggunakan atau kehilangan” (Gunakan atau hilangkan)
Sebelum penyebaran infeksi Covit-19, setiap maskapai penerbangan harus mematuhi Aturan 80:20. Itu berarti maskapai penerbangan harus menggunakan setidaknya 80 persen dari interval waktu untuk mempertahankan ruang yang diberikan.
Namun, setelah wabah, aturan berubah menjadi 50:50 karena pembatasan.
Baca selengkapnya:
Kemudian, setelah pembatasan dicabut, berubah lagi, dan interval waktu yang dibutuhkan meningkat menjadi 70 persen mulai 27 Maret 2022.
Menurut CEO Lufthansa Group Carsten Spore, aturan “gunakan atau hilangkan” adalah mereka harus melakukan banyak penerbangan ekstra.
“Kita perlu berbuat lebih banyak untuk melindungi 18.000 penerbangan yang tidak diinginkan yang lepas landas dan mendarat,” katanya.
Baca selengkapnya: Jangan Gunakan 7 Barang Ini Saat Naik Pesawat
Dampak buruk terhadap lingkungan
Selain berdampak pada maskapai penerbangan, keberadaan pesawat hantu juga berdampak pada lingkungan karena menimbulkan tingkat polusi udara yang tinggi.
Dilaporkan dari Nationalgeographic.co.ukFrekuensi penerbangan hantu sering terjadi Menonaktifkan.
Greenspace memperkirakan akan ada sekitar 100.000 pesawat hantu di seluruh Eropa pada musim dingin 2021/2022.
Baca selengkapnya:
Bahkan, pesawat hantu itu bisa mengeluarkan sekitar 2,1 juta ton karbon dioksida, setara dengan emisi lebih dari 1,4 juta mobil per tahun.
Hasil karbon dioksida penerbangan tentunya akan berdampak negatif terhadap perubahan iklim bumi.
Sektor perjalanan merupakan sektor yang akan terus tumbuh dari saat ini delapan persen menjadi empat persen per tahun.
Selain itu, sektor penerbangan telah berjanji untuk mencapai nol emisi karbon pada Oktober 2021 dan 2050.
Baca selengkapnya: Pelayan menginstruksikan penumpang untuk memakai baju ini di pesawat
Dapatkan pembaruan pesan pilihan Dan berita penting Setiap hari dari Kompas.com. Jom join team telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, Kemudian bergabung. Pertama Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.
“Guru internet umum. Pembaca total. Gamer ekstrem. Teman binatang di mana-mana.”
More Stories
Pilihan skutik bekas Rp 7 jutaan, Get Beat atau Mio
Honda BR-V N7X 2024 Ungkap Kehebatan: Perpaduan Kemewahan, Keamanan, dan Performa!
Meski Toyota Fortuner zigzag menanjak, belum tentu demikian