Portal Teater – Dengan angka kematian pasien terpapar virus Corona (Covid-19) yang kian besar, yaitu sebanyak 28.554 orang per Kamis (16/4), dari total 644.348 kasus, Amerika Serikat mulai panik.
Pada Rabu (15/4), Presiden Donald Trump mengatakan bahwa pemerintahannya saat ini akan melakukan penyelidikan intensif untuk memastikan apakah virus Covid-19 benar-benar dari laboratorium di Wuhan, China.
“Kami sedang melakukan penyelidikan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi ini,” katanya dalam konferensi pers di Gedung Putih, melansir Reuters, Kamis (16/4).
Penyelidikan ini layak dilakukan karena virus ini masih begitu misteri, sementara China sendiri sampai saat ini belum menunjukkan kepada dunia bagaimana virus ini muncul lalu menginfeksi manusia.
Sebuah informasi lain yang dapat dipercaya, dan beredar saat ini misalnya, mengatakan bahwa virus ini mula-mula muncul di pasar burung di kota Wuhan, meski masih menimbulkan tanya.
Konsensus ilmiah secara luas menyatakan bahwa SARS-CoV-2, nama resmi virus penyebab Covid-19, berasal dari kelelawar.
Berasal dari Lab Wuhan
Fox News, salah satu media di AS, melaporkan pada Rabu (15/4) bahwa virus itu berasal dari laboratorium Wuhan bukan sebagai bioweapon atau senjata biologis.
Tetapi virus itu merupakan bagian dari upaya China untuk menunjukkan bahwa upaya mereka untuk mengidentifikasi dan memerangi virus dalam skala sama atau lebih besar dari kemampuan AS.
Laporan tersebut dan yang lainnya menyatakan laboratorium Wuhan tempat eksperimen virologi dilakukan dan lemahnya standar keselamatan di sana menyebabkan seseorang terinfeksi dan muncul di pasar “basah” terdekat, tempat virus mulai menyebar.
Seorang pejabat intelijen yang akrab dengan analisis pemerintah mengatakan, teori yang diselidiki pejabat intelijen AS adalah bahwa virus itu berasal dari sebuah lab di Wuhan dan secara tidak sengaja dirilis ke publik.
Menurut sumber intelijen, pihak intelijen AS saat ini sedang meninjau pengumpulan data sensitif intel yang ditujukan pada pemerintah China. Tetapi beberapa pejabat intelijen mengatakan kemungkinan penyebab sebenarnya bisa saja tidak pernah diketahui.
Joint Chief of Staff Chairman Militer AS Mark Milley mengakui minggu ini bahwa intelijen AS “melihat dengan saksama” pada pertanyaan apakah Virus Corona COVID-19 itu berasal dari laboratorium.
“Saya hanya akan mengatakan, pada titik ini, itu tidak meyakinkan meskipun bobot bukti tampaknya menunjukkan natural. Tapi kami tidak tahu pasti,” kata Milley, Selasa (14/4).
Sementara, Ketua Kapala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley menyatakan, intelijen AS menunjukkan bahwa Covid-19 kemungkinan tercipta secara alami, yang bertentangan dengan yang dibuat di laboratorium di China.
Minta China Terbuka
Sejak Februari, Institut Virologi Wuhan yang didukung negara China mendorong desas-desus yang menyebut virus corona baru kemungkinan telah disintesis secara buatan di salah satu laboratoriumnya atau mungkin melarikan diri dari fasilitas tersebut.
Menteri Luar Negeri Michael Pompeo dalam wawancara dengan Fox News Channel setelah konferensi pers Trump, mengatakan, “Kami tahu virus ini berasal dari Wuhan, China, dan bahwa Institut Virologi hanya beberapa mil jauhnya dari pasar ‘basah’.”
Pompeo pun lantas meminta otoritas China untuk berterus terang atas apa yang mereka ketahui tentang virus mematikan ini.
“Kami benar-benar membutuhkan pemerintah China untuk membuka diri dan membantu menjelaskan bagaimana sebenarnya penyebaran virus ini,” katanya.
Sebelumnya, Trump telah berusaha menekan hubungan AS dengan China selama pandemi karena AS mengandalkan negara komunis itu terkait penyediaan alat perlindungan diri (APD) yang sangat dibutuhkan para pekerja medis AS.
Trump juga sempat melakukan percakapan dengan Presiden China Xi Jinping, melalui telepon beberapa waktu lalu.
Ketika ditanya dalam konferensi pers di Gedung Putih soal apakah dia mengangkat subjek tersebut dalam percakapannya, Trump mengatakan hal itu tidak pantas dibicarakan saat ini.
“Saya tidak ingin membahas apa yang saya bicarakan dengannya tentang laboratorium, saya hanya tidak ingin membahas, itu tidak pantas saat ini,” katanya. (Dari berbagai sumber)*