Kamis, 7 Maret 2024 – 05:04 WIB
Bandung – Banyak yang menyebut laga Persip Bandung melawan Persija Jakarta sebagai El Clasico Indonesia. Pasalnya, tensi yang tinggi setiap kali kedua tim bertemu.
Baca selengkapnya:
Alasan Thomas Dall Persip BSI Comtis diyakini lolos dari hukuman
Pendapat ini sebenarnya tidak benar. Pasalnya, rivalitas Persib dan Persija sudah dimulai sejak tahun 2000-an.
Hal ini disebabkan adanya persaingan antara dua pendukung Boboto dan Jagmania. Bukan karena murni persaingan di lapangan hijau.
Baca selengkapnya:
Boboto membangkitkan semangat para pemain Persib jelang menghadapi Persija
Lantas, partai manakah yang pantas disebut El Clasico Indonesia? Gelar tersebut memang pantas diberikan pada laga Persip Bandung vs PSMS Madden.
Pasalnya Persib dan PSMS kerap bertemu di final United. Laga ini akan selalu berjalan menarik karena kedua tim mempunyai karakter masing-masing seperti Persip Bandung dengan permainan cepat yang indah dan PSMS Madden dengan permainan keras.
Baca selengkapnya:
Persip Vs Persija oleh Mark Glock: Kita harus paham
.
Pertemuan pertama Persip Bandung dengan PSMS Madden terjadi di final Liga 1966–1967. Saat itu, Persip Bandung harus mengakui keunggulan PSMS Medan dengan skor akhir 2-0, dan Persip Bandung menempati posisi kedua.
Rivalitas Persip Bandung dan PSMS Medan terus berlanjut. Mereka bertemu kembali di final PBB tahun 1983 dimana Persip Bandung kembali kalah adu penalti.
Pada final turnamen Divisi Utama PSSI 1985, pemain bintang Persip Bandung Adjat Sudratjat berusaha membalas kekalahannya di final sebelumnya. Namun gagal karena Persip Bandung kembali kalah dari PSMS Madden sebelum Maung Bandung kembali kalah adu penalti.
Prestasi bersejarah itu terjadi di final United pada 23 Februari 1985. Duel Persip vs PSMS masuk dalam buku rekor dunia sebagai laga amatir yang paling banyak ditonton.
Final tersebut dipimpin oleh Zafar Umar dan dihadiri hampir 150.000 penonton, padahal kapasitas Stadion Senayan (GBK) di Jakarta hanya mampu menampung 120.000 penonton. Penonton sebanyak 150.000 orang memasuki rekor dunia sebagai turnamen amatir yang paling banyak ditonton.
Namun sayangnya laga El Clasico Indonesia jarang terjadi. Sejak 2018, PSMS terdegradasi ke Liga 2 dan tidak bisa kembali ke Liga 1.
Halaman selanjutnya
Rivalitas Persip Bandung dan PSMS Medan terus berlanjut. Mereka bertemu kembali di final PBB tahun 1983 dimana Persip Bandung kembali kalah adu penalti.
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Kisah Anindya Bakri menjadi saksi kehidupan dan perjuangan para atlet Indonesia di Olimpiade.
Tim U-17 Indonesia terus bermain
Barcelona akan dilanda keruntuhan Durian, dan Cesc Fabregas ingin merekrut mantan La Masia lainnya