Portal Teater – Museum MACAN Jakarta menginisiasi program “Arisan Karya” untuk menggalang dukungan finansial bagi komunitas seni, terutama perupa yang terdampak pandemi virus Corona.
“Arisan Karya adalah inisiatif yang seru, namun juga memberikan dampak yang sungguh bernilai. Saat ini, banyak perupa sedang mengkhawatirkan kondisi finansial mereka,” ujar Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN dalam sebuah pernyataan pers pekan lalu.
Aaron mengatakan, program ini juga bertujuan memberi suntikan semangat di tengah periode yang tidak pasti.
Selain itu, berfungsi sebagai sebuah gerakan positif untuk mengapresiasi peran seni di tengah masyarakat.
Ia menerangkan, Arisan Karya akan mengumpulkan dana untuk perupa Indonesia dari berbagai latar belakang.
Jumlah yang dikumpulkan mungkin tidak besar secara nominal, namun amat diperlukan dalam momen krisis ini.
Masyarakat atau penikmat seni dapat menunjukkan dukungan dengan membeli kupon bernomor seharga Rp1 juta.
Kupon bernomor ini kemudian akan dicocokkan dengan nomor karya seni, dalam sesi Ungkap Karya di Instagram Live @museummacan dan @shopatmacan_is.
Tiap pembeli akan mendapatkan satu karya untuk satu kupon yang dibeli. Semua karya bersifat Misterius hingga Hari Ungkap Karya.
Arisan Karya ini akan diadakan dalam tiga tahap, yaitu pada Mei, Juni dan Juli. Tahap pertama akan digelar pada 20-28 Mei 2020 di www.shop.museummacan.org.
Perupa (atau badan sosial pilihan mereka) akan menerima 70% dari dana yang terkumpul.
Sementara sisanya akan dialokasikan untuk memfasilitasi para perupa untuk berbagi ilmu pengalaman mereka dengan masyarakat lewat materi online.
Perupa Partisipan
Aaron menjelaskan, inisiatif ini mengajak penikmat seni dari seluruh Indonesia dapat berbagi semangat melalui karya misteri, tips kreatif dari perupa dan program pelatihan bagi manajer seni.
Adapun beberapa perupa yang akan berpartisipasi dalam program ini, antara lain Melati Suryodarmo, Tisna Sanjaya, Saleh Husein, Agus Suwage dan Ika Vantiani.
Mereka akan berbagi dengan publik melalui beberapa materi online seperti tips berkarya, tutorial dan berbagai informasi kreatif lewat platform digital Museum MACAN.
Sebelumnya, Museum MACAN telah melakukan panggilan terbuka kepada para perupa dari seluruh Indonesia, memotivasi mereka untuk membuat karya untuk berpartisipasi dalam progam ini.
Para perupa partisipan pun mengirimkan karya mereka, baik berupa lukisan, patung, karya cetak ataupun foto.
Museum MACAN juga menyediakan pelatihan praktis bagi manajer seni dari beberapa kota di Indonesia dalam program Koordinator Regional.
Manajer seni terpilih akan mendapatkan pelatihan dari tim Museum MACAN, di antaranya dalam bidang pengembangan bisnis, penanganan seni dan komunikasi profesional.
Berakar dalam Budaya
Aaron mengakui bahwa dalam budaya kontemporer Indonesia, arisan yang berupa acara berkumpul bulanan adalah kegiatan sosial yang mengajak pesertanya menabung, juga membagi tabungan dengan anggota yang memiliki kebutuhan lebih di bulan tersebut.
Kegiatan sosial ini berakar dari rasa saling percaya di antara anggota, juga kesadaran untuk saling mendukung kebutuhan satu sama lain.
Dengan semangat yang sama, Arisan Karya dirancang untuk menjadi gerakan yang diharapkan dapat memotivasi gerakan lain yang bertujuan menggalang dana bagi komunitas seni.
Karena itu, ia meminta masyarakat agar mendukung para perupa dalam masa krisis ini lewat kegiatan Arisan Karya.
Ia menilai, kreativitas komunitas seni bisa dilihat pada berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat selama masa pandemi, misalnya podcast, video dan postingan media sosial.
“Covid-19 telah berdampak sunggguh besar terhadap perupa dan budaya kita. Kami harap bahwa Arisan Karya dapat menjadi titik awal yang mendorong lebih banyak aksi positif,” katanya.
Aaron pun berharap, gerakan ini tidak hanya memotivasi komunitas seni lokal, tetapi juga menjadi sumber kebahagiaan untuk penikmat seni yang sedang bekerja dan belajar dari rumah.
“Dalam masa seperti ini, kita semua harus menunda pengalaman fisik dalam menikmati seni. Tetapi periode ini juga seharusnya memotivasi kita untuk bergerak,” ungkapnya.*