Galeri Pembukaan Festival Teater Jakarta 2019: “Drama Penonton”

Portal Teater – Festival Teater Jakarta (FTJ) kembali digelar oleh Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta sepanjang 12-29 November 2019 bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan didukung oleh Djarum Foundation.

Tahun 2019, rangkaian pertunjukan dalam festival teater yang dimulai sejak 1973 ini akan dilaksanakan di Teater Besar dan Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Mengusung tema “Drama Penonton”, FTJ 2019 diikuti oleh 15 grup teater yang merupakan ketiga pemenang dari lima wilayah kota administasi se-DKI Jakarta, kecuali kabupaten Kepulauan Seribu.

Hal menarik dari FTJ tahun ini adalah pemberian perhatian khusus tentang penonton dalam pergelaran teater. Hal ini dilatarbelakangi oleh hubungan antara penonton dan teater sebagai dua bagian yang tidak terpisahkan satu sama lain.

Ketiadaan jarak antar keduanya baik antara pertunjukan dan penonton, atau antara grup teater dengan penontonnya membuat pengelolaan tentang “siapa yang menonton dan yang ditonton” menjadi penting untuk merancang sebuah konsep pertunjukan.

Di sisi lain, pemilihan dan komposisi juri festival teater tertua tersebut pada tahun 2019 memiliki beberapa hal baru. Jika sebelumnya juri berasal dari kalangan profesional teater, tahun ini Komite Teater DKJ mengundang salah satu juri profesional sebagai perwakilan penonton awam.

Adalah Sri Bramantoro Abdinagoro, Dosen pada BINUS Business School Jakarta akan bersama-sama dengan empat juri lainnya dari kalangan seniman seperti Zen Hae, Gandung Bondowoso, Jajang C. Noer, dan Malhamang Zamzam menjadi juri selama pergelaran berlangsung.

Adapun juri pendamping diisi oleh Budi Sobar, mantan anggota Komite Teater DKJ.

Foto Pembukaan FTJ

Berikut kami lampirkan foto-foto selama seremoni pembukaan FTJ 2019.

Konferensi pers FTJ 2019 menghadirkan enam narasumber, yakni: Gumilar Ekalaya (Kepala Bidang Seni Budaya Disparbud DKI Jakarta), Danton Sihombing (Plt. Ketua Dewan Kesenian Jakarta), Adinda Luthvianti (Anggota Komite Teater DKJ), Bramantoro Abdinagoro (Juri FTJ/Dosen BINUS Business School Jakarta), Kris Aditya (Ketua Asosiasi Teater Jakarta Pusat), dan Dina Febriana (Sutradara Unlogic Theatre)

Penonton Festival Teater Jakarta (FTJ) 2019 berdiskusi di ruang pameran bertema “Drama Penonton” di ruang lobby Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Selasa (12/11/2019) petang.

Ratusan penonton lintas usia mengantri di depan meja registrasi di pintu masuk Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta untuk menyaksikan acara pembukaan FTJ 2019 yang juga menampilkan pertunjukan teater berjudul Kursi-Kursi dari grup Teater Satu Lampung pada Selasa (12/11/2019).

Antusiasme warga Jakarta menyambut pergelaran Festival Teater Jakarta (FTJ) 2019 membuncah. Hal ini ditandai dengan riuh dan penuh sesaknya Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Selasa (12/11/2019) malam dalam acara pembukaan FTJ 2019. Beberapa penonton bahkan harus duduk di lantai ruang Teater Besar untuk menyaksikan grup Teater Satu Lampung menampilkan “Kursi-Kursi”.

Afrizal Malna, Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta memberikan sambutan dalam acara pembukaan Festival Teater Jakarta (FTJ) 2019 di ruang Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Selasa (12/11/2019).

FTJ dibuka dengan sambutan oleh Afrizal Malna (Ketua Komite Teater DKJ), Yuana Rochma Astuti S.E, M.Si. (Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), dan Dr. Dadang Solihin (Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Kebudayaan dan Pariwisata). Adapun pemukulan gong pembuka oleh Dr. Dadang Solihin, disaksikan oleh Komite Teater dan para ketua asosiasi teater lima wilayah di Jakarta.

Teater Satu Lampung, mementaskan “Kursi-Kursi” karya Eugene Ionesco yang diadaptasi dan disutradarai Iswadi Pratama di ruang Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Selasa (13/11/2019) malam.

Teater Satu Lampung dalam menampilkan pertunjukan berjudul “Kursi-Kursi” yang menceritakan tentang Carel dan Semiramis, sepasang suami istri yang telah berusia lebih dari 80 tahun. Mereka hidup terpencil di sebuah rumah yang berada di bukit karang di kelilingi lautan. Kesepian dan bosan, membuat mereka mengenang banyak hal. Baik yang pernah terjadi atau yang mereka bayangkan pernah terjadi dalam hidup mereka.

*Andi Andur

Facebook
Twitter
LINE
Pinterest

Baca Juga

Studi Terbaru: Pasien Sembuh di China Kembali Positif Setelah Dites

Portal Teater - Sebuah studi terbaru di China menemukan bahwa di antara pasien yang telah sembuh dari virus Corona (Covid-19), sekitar 5-15 persen mungkin...

Bintang Teater dan Film Adi Kurdi Meninggal

Portal Teater - Persis tiga hari setelah kehilangan maestro campursari Didi Kempot, Indonesia kini kembali dirundung duka. Kabar duka itu menimpa bintang teater dan film...

Didi Kempot Berpulang, Sobat Ambyar Patah Hati

Portal Teater - Kabar duka kembali datang dari industri musik tanah air. Penyanyi campursari Didi Kempot dikabarkan telah meninggal dunia pada Selasa (5/5) pukul...

Terkini

Kasus Baru Turun Lagi, Total 14.265 Positif

Portal Teater - Jumlah kasus baru pasien positif virus Corona di Indonesia menurun lagi pada Senin (11/5) menjadi 233 kasus. "Konfirmasi positif Covid-19 hari ini...

Edisi Spesial Teroka untuk 100 Tahun Utuy Tatang Sontani

Portal Teater - Kedai Teroka, sebuah toko buku alternatif di kota Padang, Sumatra Barat, yang menyediakan buku-buku di bidang sosial, politik, dan humaniora, menyajikan...

Data Corona Dunia Mencapai 4,2 Juta Positif

Portal Teater - Data kasus positif virus Corona (Covid-19) di dunia sudah mencapai 4,2 juta kasus. Persisnya ada 4.181.218 positif, menurut data Worldometers, Senin...

Data Corona Indonesia Bergantung pada Jumlah Tes Spesimen

Portal Teater - Tes spesimen yang dilakukan akan sangat mempengaruhi jumlah kasus positif virus Corona di Indonesia. Hal itu disampaikan tim pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas...

Pandemi: di antara Penantian dan Mentalitas

Portal Teater - Sehari setelah peringatan Hari Pendidikan Nasional 2020, media lini pendidikan ramai lantaran video dokumentasi sekelompok siswa/i sekolah yang ngotot merayakan kelulusan...