Gotong Royong adalah Kunci Perangi Pandemi

Portal Teater – Pandemi global virus Corona (Covid-19) menghantam keras semua penduduk bumi. Tak ada yang bisa melawannya selain berpasrah. Lagipula, sampai saat ini belum ada obat, vaksin atau anti-virus yang menangkal virus misterius ini.

Di tengah ketidakberdayaan manusia untuk menghadapinya, kita bersyukur karena sudah lebih dari 600 ribu pasien Covid-19 sembuh dari sekitar 2,5 juta penduduk yang terinfeksi. Apa boleh buat, ada sekitar 177 ribu sesama kita telah meninggal dunia.

Kesembuhan pasien Covid-19 bukan karena obat atau vaksin, melainkan lebih karena sistem imunitas tubuh. Memang ada beberapa obat seperti Remdesivir, Klorokuin, dan beberapa lainnya yang dianggap dapat menyembuhkannya.

Sementara di sisi lain para ahli mulai merancang vaksin, sekiranya 70 vaksin menurut laporan WHO, untuk memerangi Covid-19. Tapi sampai saat ini vaksin-vaksin itu pada tahap uji coba.

Negara-negara seperti Vietnam, Kuba, dan negara bagian Kerala di India dinilai cukup berhasil menekan laju transmisi virus dan sukses menyembuhkan para pasien Covid-19.

Itupun bukan karena kecanggihan obat-obatan mereka, melainkan karena sistem kontrol dan pengawasan dari otoritas, dalam hal ini pemerintah, untuk memerangi bersama pandemi.

Sosiolog dari Universitas Negeri Jakarta Robertus Robert dalam tulisannya di Majalah Tempo (4 April 2020) mengatakan bahwa kesusksesan memerangi pandemi ini bukan karena sistem politik sebuah negara, seperti misalnya demokrasi, komunis, atau sosialis.

Dalam sistem-sistem politik tersebut ia justru melihat kekurangan dan kelebihan masing-masing. Demokrasi misalnya, justru akan membuat otoritas kehilangan kemampuan untuk mengontrol.

Menurut dia, kesuksesan melawan pandemi bergantung kepada sumber daya otoritatif yang dimiliki pemerintah untuk mendorong seluruh masyarakat memerangi bersama wabah ini.

Gotong Royong Jadi Kunci

Berdiri pada argumentasi seperti itulah, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto pada Selasa (21/4) mengatakan bahwa kunci kesuksesan melawan Covid-19 adalah keyakinan untuk bekerja bersama dalam semangat gotong royong.

“Kami yakin bangsa yang dijiwai gotong royong dan tenggang rasa akan mampu melewati cobaan ini. Yakinlah kita pasti bisa dan mampu dengan semangat gotong royong dan bersatu,” katanya.

Pesan ini disampaikan bukan hanya angin belaka. Dalam sejarah masalalu, Indonesia pernah memiliki kisah di mana gotong royong menjadi filosofi yang menjunjung api perlawanan terhadap penjajah.

Meski berbekalkan bambu runcing, Indonesia mampu mengusir penjajah yang sudah mengenal teknologi perang. Semangat ini perlu dihidupkan kembali dalam “darah dan tulang” masyarakat.

Salah satu hal yang diminta Yuri dalam konferensi di Graha BNPB Jakarta itu adalah agar masyarakat menumbuhkan sikap saling membantu mereka yang harus melakukan isolasi diri.

Kepada para pasien Covid-19 atau mantan pasien Covid-19 (pasien yang telah sembuh), masyarakat pun diminta untuk tidak melakukan praktik diskriminatif. Karena tidak jarang, sesama yang terinfeksi diangap menimbulkan keresahan sosial, bahkan stigma sosial.

Masyarakat rentan, terutama lanjut usia dan mereka yang memiliki penyakit kronis, pun harus dilindungi sehingga tidak tertular.

Sebab, banyak pasien yang meninggal dunia di Indonesia adalah kelompok usia di atas 50 tahun. Kasus ini hampir terjadi di negara manapun, yang mana kelompok usia tua sangat rentan terserang.

Untuk membendung secara kuat terhadap pandemi, satu-satunya kekuatan bangsa ada di dalam keluarga, RT, RW dan Desa. Sistem terkecil masyarakat inilah yang menjadi tonggak penggerak.

Tidak Bisa Sendiri

Presiden Joko Widodo pada akhir pekan lalu pun menyatakan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri menangani pandemi Covid-19. Karena itu, pemerintah mengajak partisipasi masyarakat.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, tidak bisa, peran serta seluruh lapisan masyarakat sangatlah penting,” kata Jokowi, melansir media pemerintah, Sabtu (18/4).

Menurut Jokowi, wabah Covid-19 bukanlah penyakit biasa yang mudah diobati. Virus ini begitu mematikan. Selain belum terdeteksi, belum ada obat untuk memeranginya.

Karena itu, “wong cilik” mengajak masyarakat membantu pemerintah melawan Covid-19 dengan saling membantu sesama.

“Kegotongroyongan harus terus kita gaungkan, kepedulian warga juga terjadi di bidang ekonomi. Banyak yang membantu tetangganya dengan membeli produk yang dijualnya,” kata Jokowi.

Ada sebuah cerita, kata Jokowi, di mana seorang warga dijauhkan dari lingkungannya lantaran ia memiliki gejala Covid-19. Kejadian seperti ini sangat tidak layak ditiru.

Pemimpin populis pun meminta agar gerakan-gerakan saling bantu harus diceritakan untuk menjaga harapan dan menjadi inspirasi.

Karena hal itu merupakan sifat dan kebesaran bangsa Indonesia, yaitu sebagai bangsa gotong royong, bangsa pejuang yang selalu menemukan kekuatan dan solusi lokal di tengah berbagai krisis.

“Kita tunjukkan bahwa dalam kondisi di rumah saja, kita tidak menjadi semakin individualis, tetapi justru kita semakin peduli satu sama lain,” kata Jokowi.

Secara terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo pun meminta agar masyarakat agar menjunjung tinggi kerjasama dan gotong-royong di antara sesama warga.

Hal itu sudah ditunjukkan melalui gerakan jutaan relawan di puluhan ribu desa di Indonesia yang berjuang melawan Covid-19.

“Ini bisa menjadi modal sosial kita yang kuat karena melihat kapan berakhirnya Covid-19 ini belum ada satu pun ahli yang bisa memastikan, semua masih dalam bentuk prediksi, dan juga analisis,” ujar Doni, melansir CNN Indonesia, Senin (20/4).

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya pun berpesan agar semua masyarakat bergotong royong menyelesaikan masalah Covid-19.

Tanpa gotong royong, masalah Covid-19 tidak akan selesai. “Kuncinya bergotong royong dan bersama-sama bersatu lawan corona,” ujar Erick, melansir Tempo.co.

Putuskan Rantai Penularan

Untuk memutus matarantai Covid-19, Yuri kembali menegaskan bahwa salah satu cara yang dipakai adalah dengan memutus rantai penularan, dengan menemukan orang-orang yang terinfeksi untuk diobati dan diisolasi.

“Langkah untuk menemukan sumber penularan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu memantau orang yang memiliki riwayat bepergian di daerah episenter dan menelusuri kontak dari pasien yang sudah terinfeksi,” katanya, Selasa (21/4).

Yuri mengimbau orang-orang yang berasal atau pernah bepergian dari daerah episenter Covid-19 untuk sadar diri, meskipun tidak ada gejala atau keluhan, dengan melakukan isolasi diri selama 14 hari, menggunakan masker, dan menjaga jarak.

Sebab semua orang berpotensi membawa virus, meskipun tanpa gejala atau keluhan apa pun. Menggunakan masker dan menjaga jarak merupakan salah satu cara penting untuk mencegah penularan.

Sampai saat ini, Indonesia dilaporkan telah menderita 7.135 kasus positif Covid-19, dengan 616 meninggal dan 842 sembuh.*

Facebook
Twitter
LINE
Pinterest

Baca Juga

Mantan Menkes: Indonesia Jangan Gunakan ‘Vaksin Bill Gates’

Portal Teater - Menteri Kesehatan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009) Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) merekomendasikan agar pemerintah Indonesia jangan menggunakan...

“Penampilan Minimalis Rumahan” Puti Chitara

Portal Teater - Musisi sekaligus penulis lagu Puti Chitara dan beberapa pegiat seni akan tampil live streaming dalam program budaya daring yang digagas Goethe-Institut...

Pemprov DKI Jakarta Berencana Perpanjang PSBB

Portal Teater - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperpanjang kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu dilakukan setelah mengevaluasi penetapan PSBB tahap...

Terkini

Update Corona 25 April: 396 Kasus Baru, Total 8.607 Positif

Portal Teater - Kasus pasien positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia masih terus bergerak naik. Pada Sabtu (25/4), pemerintah mengumumkan adanya 396 kasus baru,...

Saatnya Aplikasi Buatan “Milenial Nakal” Dipakai Secara Nasional

Portal Teater - Aplikasi buatan "milenial nakal", meminjam istilah Dahlan Iskan dalam tulisannya pada 21 April lalu, sudah saatnya dipakai secara nasional karena telah...

Update Corona 24 April: Temukan 436 Kasus Baru, Total 8.211 Positif

Portal Teater - Pemerintah melaporkan pada Jumat (24/4) bahwa temuan kasus baru mengalami kenaikan signifikan. Ada temuan 436 kasus baru, sehingga total seluruhnya sebanyak...

Peneliti AS Sebut Sinar UV Bisa Membunuh Covid-19

Portal Teater - Sebuah studi baru oleh para ilmuwan pemerintah Amerika Serikat menemukan bahwa sinar matahari atau sinar ultraviolet (UV) dapat membunuh virus Corona...

Deal! Ini Aturan dan Jadwal Mudik 2020

Portal Teater - Setelah mengeluarkan keputusan untuk melarang semua warga melakukan mudik, pemerintah melalui Kementrian Perhubungan menerbitkan aturan dan jadwal pelarangan mudik. Juru Bicara Kemenhub...