Hubungan AS-China Makin Memanas Lantaran Corona

Portal Teater – Sejak perang dagang yang dimulai pada Maret 2018 lalu, hubungan diplomatik antara dua negara adidaya ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China, belum pernah membaik.

Retaknya hubungan kedua negara belakangan didorong pula oleh kecurigaan pemimpin AS bahwa virus Corona yang telah memukul ratusan negara di dunia, mula-mula disebarkan secara sengaja oleh China dari laboratorium virologi berbasis Wuhan.

Presiden Donald Trump berulangkali dan dengan pelbagai cara menyerang China sebagai penyebab pandemi global.

Demikian pula dengan sejumlah pejabat tinggi di Negeri Paman Sama. Mereka menuding China sebagai pembawa virus misterius yang menyebabkan lebih dari 250 ribu orang meninggal.

Sementara China terus memperlihatkan tren perlambatan, dengan 82.881 kasus, AS justru menjadi negara paling menderita dengan 1,21 juta kasus dan 69.925 kematian, menurut data Worldometers.

Trump baru-baru ini bahkan mengklaim bahwa angka kematian di negara itu bisa mencapai 100 ribu orang.

Hal itu yang membuat negara adikuasa itu gagap menangani pandemi di tengah desakan warga untuk “membuka kembali” aktivitas ekonomi lantaran pandemi telah memicu pengangguran.

Menteri Luar Negeri Michael Pompeo. -Dok. New York Times.
Menteri Luar Negeri Michael Pompeo. -Dok. New York Times.

“Bukti Besar”

Dalam sebuah laporan terbaru, otoritas AS mengklaim telah memiliki “bukti besar” untuk menjebak China terkait pandemi ini.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah wawancara televisi mengatakan pihaknya saat ini memiliki bukti bahwa virus Corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Pompeo menuding otoritas China selalu menghalangi setiap penyelidikan dan menolak untuk bekerja sama dengan para ahli.

“Para ahli terbaik sejauh ini tampaknya berpikir virus itu buatan manusia. Saya tidak punya alasan untuk tidak percaya hal itu saat ini,” katanya, melansir Reuters, Minggu (3/5).

Pompeo berbeda pendapat dengan pendapat ahli yang menyebut Corona berasal dari hewan liar di “pasar basah” Wuhan.

Presiden Trump pun mengaku pernah melihat bukti yang membuat dirinya yakin bahwa virus Corona berasal dari lab Wuhan.

“Ya, saya sudah melihat. Dan saya pikir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus malu pada diri mereka sendiri karena mereka berlaku seperti petugas hubungan masyarakat untuk China,” ujarnya.

Trump meyakini bahwa China telah melakukan “kesalahan mengerikan” yang memicu menyebarnya virus Corona secara global. Trump menuduh China berupaya menutup-nutupi virus tersebut.

“Secara pribadi, saya pikir mereka (China) melakukan kesalahan mengerikan dan mereka tidak mau mengakuinya. Kita ingin masuk, tapi mereka tidak menginginkan kita di sana,” katanya, melansir CNBC International, Senin (4/5).

Meski demikian, Trump tidak memberikan bukti kuat untuk mendukung tudingannya itu.

Akhir bulan lalu, media The New York Times melaporkan bahwa pejabat senior Gedung Putih telah meminta Komunitas intelijen AS untuk menyelidiki apakah virus tersebut berasal dari Wuhan.

Badan-badan intelijen juga telah ditugaskan untuk mencari tahu apakah China dan WHO menahan informasi tentang virus tersebut.

Konfrontasi Bersenjata

Di tengah tuduhan pejabat AS terhadap ketertutupan China mengenai virus, sebuah dokumen internal pemerintah China menyatakan negara itu menghadapi ancaman permusuhan global akibat merebaknya virus Corona ke ratusan negara.

Laporan itu disusun oleh China Institutes of Contemporary International Relations (CICIR), sebuah lembaga pemikir terafiliasi dengan Kementerian Keamanan Negara China.

Gelombang sentimen anti-Cina ini dimotori AS dan belakangan mulai ditunjukkan oleh pemerintah Inggris dan Prancis.

Sentimen serupa pernah muncul pada 1989 terkait dengan pembantaian Lapangan Tiananmen.

Mencermati kondisi tersebut, bisa mendorong hubungan China dengan AS menjadi konfrontasi bersenjata.

“Laporan ini dipresentasikan pada awal April oleh Kementerian Keamanan Negara kepada para pejabat tinggi di Beijing,” kata sebuah sumber terpercaya kepada Reuters.

Menurut sumber tersebut, salah satu pejabat tinggi yang dimaksudkan adalah Presiden China Xi Jinping.

Karena itu, saat ini pemerintah Cina diminta bersiap untuk menyusun skenario terburuk yaitu terjadinya konfrontasi bersenjata dengan AS.

Reuters belum mendapatkan dokumen itu namun baru mendapatkan penjelasan dari orang yang memiliki akses terhadap dokumen itu.

Sementara itu, Kementerian Keamanan China atau intelijen China belum bisa dimintai konfirmasinya soal dokumen tersebut.

Di sisi lain, China merilis animasi pendek berjudul “Once Upon a Virus” yang mengolok-olok tanggapan AS terhadap virus corona menggunakan tokoh-tokoh yang dibentuk dari Lego, menurut laporan Reuters, Senin (4/5).

Dalam animasi yang diunggah melalui akun Youtube media pemerintah Xinhua, diperlihatkan panggung yang menampilkan tokoh-tokoh seperti Lego dalam bentuk seorang prajurit terakota mengenakan masker wajah dan patung Liberty.

Ketika prajurit mengeluarkan peringatan tentang virus, patung Liberty menjawab dengan acuh tak acuh dengan konferensi pers Trump di mana ia melihat ancaman virus corona sebagai flu biasa.

Sejak dirilis pada 29 April, video tersebut telah ditonton lebih dari 960.000 kali dan di-retweet oleh beberapa diplomat China.

Namun pihak Lego mengatakan tidak terlibat dalam animasi sindiran China terhadap respon pejabat AS tersebut.*

Sumber: Tempo.co, Detik.com

Facebook
Twitter
LINE
Pinterest

Baca Juga

Pandemi: di antara Penantian dan Mentalitas

Portal Teater - Sehari setelah peringatan Hari Pendidikan Nasional 2020, media lini pendidikan ramai lantaran video dokumentasi sekelompok siswa/i sekolah yang ngotot merayakan kelulusan...

Belajar dari Covid-19, Anies Sebut Pendidikan Jadi Kunci

Portal Teater - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merayakan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2020 pada Senin (4/5) pagi. Perayaan dilakukan secara digital melalui akun...

Sempat Naik, Kasus Corona di Jakarta Menurun 3 Hari Terakhir

Portal Teater - Sempat mengalami kenaikan pada Selasa (28/4) lalu, jumlah temuan kasus baru pasien positif virus Corona di Provinsi DKI Jakarta kembali menurun...

Terkini

Pandemi: di antara Penantian dan Mentalitas

Portal Teater - Sehari setelah peringatan Hari Pendidikan Nasional 2020, media lini pendidikan ramai lantaran video dokumentasi sekelompok siswa/i sekolah yang ngotot merayakan kelulusan...

Update Corona 8 Mei: Kasus Baru Menurun 3 Hari Berturut-turut

Portal Teater - Jumlah kasus baru positif virus Corona menurun dalam tiga hari terakhir, meski bergerak di angka moderat. Sejak mencapai angka tertinggi pada Selasa...

Rudolf Puspa: Teater Menjawab Kebutuhan Literasi

Portal Teater - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah mencanangkan pendidikan literasi, numerasi dan karakter untuk tahun ajaran 2020/2021. Jika kita mempelajari isi materi...

Bintang Teater dan Film Adi Kurdi Meninggal

Portal Teater - Persis tiga hari setelah kehilangan maestro campursari Didi Kempot, Indonesia kini kembali dirundung duka. Kabar duka itu menimpa bintang teater dan film...

Studi Terbaru: Pasien Sembuh di China Kembali Positif Setelah Dites

Portal Teater - Sebuah studi terbaru di China menemukan bahwa di antara pasien yang telah sembuh dari virus Corona (Covid-19), sekitar 5-15 persen mungkin...