Portal Teater – Selama dua pekan terakhir, temuan kasus baru dan jumlah kematian di negara bagian New York, Amerika Serikat, secara konsisten terus menunjukkan gejala penurunan.
Penurunan pertama kalinya terjadi pada Jumat (3/4) lalu. Dalam suatu briefing harian, Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan angka kematian baru hari itu mencapai 562 orang.
Sempat mengalami kenaikan sehari sesudahnya, Sabtu (4/4), yaitu sebanyak 630 orang, namun kemudian menurun lagi pada Minggu (5/4) menjadi 594 orang.
Sepekan kemudian, Cuomo kembali bernapas lega setelah dilaporkan bahwa jumlah kematian baru mengalami penurunan kedua kalinya, yaitu sebanyak 671 pada Minggu (12/4), dari sebelumnya 758 orang.
Angka tersebut adalah yang terendah sejak sepekan sebelumnya.
Kini, sepekan kemudian, lagi-lagi New York sebagai pusat epidemi di AS dilaporkan kembali mengalami penurunan jumlah kematian.
Cuomo melaporkan pada Minggu (19/4), hitungan kematian harian turun drastis menjadi 507 orang, turun dari sehari sebelumnya sebanyak 540 orang, dan terendah sejak 6 April lalu, melansir laporan Bloomberg, Minggu (19/4).
Angka ini menjadi lebih kecil setelah New York mengalami hampir dua minggu dengan kasus kematian berjumlah antara 606 dan 799, yang mencapai puncaknya pada 9 April.
Cuomo mengatakan bahwa angka kematian di New York telah mendatar selama tiga hari pertama di awal April setelah mengalami kenaikan dramatis sejak virus ini merebak di kota itu.
Lewati Puncak Pandemi
Pemimpin negara bagian itu tidak jumawa menghadapi kenyatan ini. Dua pekan sebelumnya, ia berpendapat masih terlalu dini untuk mengatakan jika wabah ini telah mencapai puncaknya di New York.
Namun ketika melihat gejala “flat” selama dua pekan terakhir, Cuomo mengatakan pada Minggu (19/4) bahwa New York tampaknya berada “di sisi lain” dari wabah ini ketika penurunan kematian harian menunjukkan tren positif.
“Jika tren ini bertahan, kita sudah melewati titik tertinggi,” kata Cuomo kepada wartawan pada briefing di Long Island.
“Apakah penurunan berlanjut atau tidak tergantung pada apa yang kita lakukan. Tapi saat ini kita sedang turun,” imbuhnya.
Dalam briefing itu, Cuomo juga menunjukkan kurva total rawat inap dengan tren menurun yang stabil. Dia mengatakan bahwa intubasi ke ventilator juga terus menurun.
Total rawat inap baru Covid-19 turun secara dramatis, menjadi 1.384 pada Minggu dari 1.915 pada hari Sabtu.
Meski demikian, Cuomo tetap mewaspadai agar tidak terjadi ledakan kasus yang merenggut para pasien di panti jompo, di mana sejauh ini dilaporkan telah merenggut ribuan nyawa.
Karena itu, dia meminta agar para tenaga medis bersiaga dan tidak perlu cepat-cepat melakukan pelonggaran karena itu akan memicu risiko yang lebih tinggi.
“Tidak ada waktu untuk menjadi sombong. Kami masih memiliki jalan panjang dan banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” tambahnya.
Lakukan Pengujian dan Pelacakan
Saat ini, sebagaimana dilaporkan Worldometers, total kasus positif di New York berjumlah 247.215 kasus, dengan 18.298 kematian.
Sebagai langkah selanjutnya, Cuomo mengatakan New York akan memulai program agresif untuk menguji antibodi untuk menunjukkan apakah seseorang memiliki virus dan mungkin telah mengembangkan beberapa perlawanan di pekan berikutnya.
New York, kata dia, akan terus meningkatkan pengujian dan melacak warga yang terpapar sembari meminta bantuan dari pemerintah federal untuk bahu-membahu melakukannya.
“Kita harus tetap pintar dan kita harus tetap bersatu. Sekarang bukan waktunya untuk menjadi sombong,” paparnya.
Namun dengan mulai menurunnya pertumbuhan angka kematian dan kasus baru di AS, Cuomo mengatakan bahwa pembukaan kembali bisnis di New York bukan hal mustahil.
Namun, dia tetap bersikap lebih realistis dengan berkoordinasi lebih dulu dengan negara bagian New Jersey serta Connecticut. Sebab, banyak pekerja di New York berasal dari wilayah tersebut.
Secara keseluruhan, total kasus positif di AS per Senin (20/4) telah mencapai 764.265 kasus, dengan 40.565 kematian dan 71.012 sembuh, tersebar di seluruh negara bagian, militer, kapal Diamond Princes, penjara federal, repatriasi Wuhan, dan lainnya.
Kematian Global Menurun
Kabar baik juga datang di akhir pekan lalu, bahwa kasus Covid-19 baru juga turun secara global menjadi 6.054 dari 7.090 pada hari Sabtu, dengan total 242.786, dari lebih dari 10% kasus dilaporkan.
Ini adalah jumlah terendah kasus baru sejak Maret, Bloomberg melaporkan pada Minggu (19/4).
Di Eroa, Italia yang menjadi episentrum Covid-19, pada akhir pekan lalu, Minggu (19/4) melaporkan 3.047 kasus baru penyakit ini, terendah dalam empat hari, mengutip Bloomberg.
Sementara itu, jumlah kematian terus menurun, di mana tercatat 433 kematian dibandingkan dengan 482 sehari sebelumnya. total kematian Italia kini menjadi 23.660, terbesar di Eropa.
Di India, negara bagian Kerala mencatat jumlah kesembuhan tertinggi di negara itu dan terbaik di dunia. Tercatat ada 218 dari 387 pasien positif dinyatakan sembuh pada Rabu (15/4) lalu.
Ini sama halnya dengan Vietnam dan Kuba yang diketahui cukup sukses menekan angka kematian.
WHO pun memuji pemerintahan di negara bagian Kerala dan dua negara lainnya karena dianggap sukses menekan kematian pasien.
Secara menyeluruh, Worldometers melaporkan bahwa ada 2,4 juta penduduk dunia telah terinfeksi Covid-19, dengan 165.071 kematian dan 625.129 pasien dinyatakan sembuh.*