April 23, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Komnas HAM menemukan informasi terkini tentang gas air mata tragedi Kanjuruhan

Komnas HAM menemukan informasi terkini tentang gas air mata tragedi Kanjuruhan

Jakarta

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dapatkan informasinya Gas air mata Gas air mata kadaluarsa ditembakkan polisi saat tragedi Kanjuruhan. Kini, Komnas HAM mencari lebih banyak fakta tentang gas yang menyebabkan sesak napas dan nyeri pada mata.

“Kami mendapat informasi bahwa sebenarnya sudah kadaluarsa dan ada yang ditemukan sudah kadaluarsa. Saat ini kami sedang menyelidikinya,” kata Komisioner Komnas HAM. Patiyarul Anammelakukan detik.comSenin (10/10/2022).

Menurut informasi yang diterima Komnas HAM, gas air mata tersebut diproduksi pada 2016 dan habis masa berlakunya pada 2019.

Komisioner Komnas HAM Khairul Anam di lokasi penembakan Joshua di rumah dinas Ferdi Sambo (Mulia Budi/Tedikcom)

Komnas HAM telah mengkonfirmasi bahwa gas air mata berperan besar dalam tragedi 1 Oktober 2022 di Malang, Jawa Timur. Sedikitnya 131 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.

“Alasan korban tewas itu penting. Jika melihat dinamikanya, sebenarnya gas air mata yang menjadi pemicu utama jatuhnya korban jiwa,” kata Anam.

Sebelumnya, terkait gas air mata, Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo mengungkapkan 11 tabung gas air mata digunakan dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya. Dari 11 tembakan itu, 7 tepat sasaran. Di Stand Selatan, 1 tembakan di Stand Utara, 3 tembakan di lapangan sepak bola.

“Hal itu membuat penonton, terutama yang berada di arena yang tertembak, panik dan merasa kesakitan kemudian mencoba meninggalkan arena,” kata Sikit saat konferensi pers di Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10) lalu.

READ  Kalah lagi, Luis Milla Sarankan Ciro Alves dan Lebih Jeda Persip Bandung VS PSM Makassar

Polisi telah menetapkan enam tersangka sehubungan dengan pembunuhan itu. Tiga dari enam tersangka adalah polisi. Dua dari tiga petugas polisi diketahui telah memerintahkan penembakan gas air mata. Sebelas polisi menembakkan peluru gas air mata.

Mereka yang memerintahkan penembakan gas air mata itu adalah Kepala Divisi Samapta Polres Malang AKB Bambang Sidik Ahmadi dan Komandan Kompi Brigade Mobil (Tank) Polda Jatim AKB Hasdarman.

Tonton juga video ‘TGIPF: Stadion Kanjuruhan Tidak Layak Tuan Rumah Pertandingan Berisiko Tinggi’:

[Gambas:Video 20detik]

(dnu/dhn)