April 24, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Panorama Gunung Tambora di Pulau Sumbawa.

Letusan Terbesar Gunung Tambora Hancurkan 3 Kerajaan di Sumbawa

KOMPAS.com – Pada bulan April 1815, Gunung Tambora Meledak. Hingga saat ini dianggap sebagai salah satu letusan Gunung Tambora Gunung berapi Yang paling kuat dalam sejarah tertulis dunia.

Bagaimana tidak, gunung berapi di pulau itu Zumba, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyemburkan 150 kilometer kubik abu saat erupsi. Aerosol yang dikeluarkan juga mencapai 60 megaton.

Letusan tersebut menciptakan kaldera dengan diameter 7 km dan kedalaman 1,1 km yang menjadi kaldera terdalam di dunia.

Dampaknya tidak kecil, dengan perkiraan 92.000 nyawa hilang dalam letusan April 1815.

Baca juga: Apa yang akan terjadi jika Gunung Tambora meletus di masa depan?

Tak heran jika letusan Tambora tercatat sebagai letusan terdahsyat yang tercatat di zaman modern, karena mencapai magnitudo 7 dari sisi Volcanic Eruption Index (VEI).

Tapi kata dokter. . Ikan Supriyatman Sudavitjaja, ahli vulkanologi dari Survei Geologi Indonesia (IAGI), mengatakan letusan Tambora tidak tiba-tiba tetapi bertahap.

Informasi, inspirasi dan Intelijen Dari Surel Anda.
Registrasi Surel

Di situs web berjudul Jejak Peradaban Tambora: Pandangan Harapan Setelah Bencana, Dikutip Kompas.com, Jumat (30/7/2021) dari kanal YouTube Balar Pali, setidaknya sejak tahun 1812, Tambora sudah mulai menunjukkan aktivitasnya.

Sayangnya saat itu, masyarakat sekitar Tambora menganggap hal itu hanya sepele dan tidak melakukan apa-apa. Terakhir, puncak letusan terjadi pada 10-11 April 1815.

Dampak letusan Gunung Tambora

Letusan dahsyat itu juga menghancurkan peradaban di sekitar Tambora.

Saat itu ada tiga kerajaan di wilayah vulkanik, yaitu Tambora, Bagdad dan Shankar.

Penyebaran Awan hangat Itu mengecualikan kerajaan-kerajaan itu dan mengubur sebagian besar tanah di sekitar gunung, menghabiskan banyak uang.

READ  Sejarah 21 Desember: Apollo 8 bertujuan untuk mencapai orbit bulan

Shutterstock / Badak Panorama Gunung Tambora di Pulau Sumbawa.

Awan hangat Menurut Ikon, suhunya mencapai 800 derajat Celcius sehingga tidak ada apa pun di jalurnya yang langsung berubah menjadi arang, termasuk rumah warga yang tidak sempat menyelamatkan diri dan warga yang masih menggunakan kayu saat itu.

“Letusannya ke barat, selatan dan utara, itu wilayah kerajaan Tambora dan Pegot,” kata Igan.

“Wilayah 600 km sebelah barat gunung mengalami kegelapan selama 3 hari,” tambahnya.

Sementara itu, abu Tambora menyebar ke seluruh dunia selama 3 bulan, mencapai wilayah Arktik meski terdorong oleh angin.

Baca juga: Fakta unik letusan Tambora menjadi lahirnya sepeda

Belahan bumi utara juga mengalami penurunan suhu hingga 11 derajat Celcius setelah letusan dahsyat yang menciptakan kolom letusan yang mencapai 43 km yang memicu peristiwa tersebut. Tahun tanpa musim panas 1816 adalah tahun tanpa musim panas.

Sedangkan kerajaan Shankar beruntung karena awan panas tidak mengarah langsung ke timur sehingga Shankar Raja bisa menyelamatkan dirinya.

Namun demikian, bahkan setelah bencana, kerajaan Shankar masih harus berjuang untuk keluar dari kesulitan.

Albert Golfs, seorang ilmuwan Belgia yang tiba bertahun-tahun setelah letusan, mengatakan kondisi di kerajaan itu jauh lebih buruk dan lebih buruk.