April 20, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Komet C / 2014 UN 271, Bernardinelli-Bernstein. [Noirlab]

Para astronom menemukan komet terbesar yang pernah ditemukan di zaman modern

Suara.com – Para astronom membuat penemuan komet raksasa, 1.000 kali lebih besar dari komet Normal.

Tim ahli percaya bahwa komet mega akan menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan di zaman modern.

Materi ini disebut Comet C/2014 UN 271 atau Bernardinelli-Bernstein.

Dua mahasiswa pascasarjana di University of Pennsylvania adalah Pedro Bernardinelli dan astronom Gary Bernstein.

Baca juga:
Setiap tahun 5.000 ton debu luar angkasa jatuh ke Bumi

Para astronom memperkirakan objek es itu berdiameter 100 hingga 200 km, sepuluh kali lebih lebar dari komet biasa.

Namun, ini merupakan perkiraan perkiraan karena komet sangat jauh dari Bumi.

Komet C / 2014 UN 271, Bernardinelli-Bernstein. [Noirlab]

Komet itu akan membentuk pendekatan terdekat ke Bumi pada 2031, tetapi jaraknya masih cukup jauh.

“Ini adalah komet terbesar yang pernah terlihat,” kata Bernstein Space.com, Jumat (2/7/2021).

Komet itu pertama kali terlihat dalam gambar arsip Survei Energi Gelap yang diambil pada tahun 2014.

Baca juga:
Jelas! Merkurius memiliki ekor seperti komet

Saat ini, komet terletak sekitar 20 unit astronomi (AU) dari Matahari, di mana AU berjarak sekitar 150 juta km dari Bumi-Matahari.

Ketika Komet C / 2014 mendekati Bumi di UN 271 2031, jaraknya akan 11 AU.

Hal lain yang membuat komet istimewa adalah Komet C/2014 UN 271 belum pernah mengunjungi tata surya bagian dalam dalam tiga juta tahun.

Menurut sekelompok ahli, komet itu terbentuk sekitar 40.000 AU dari Matahari, bagian terjauh dari ruang angkasa, Ort Cloud.

Teleskop Luar Angkasa James Webb. [NASA}
James Webb Space Telescope. [NASA}

Para ahli menduga, mungkin ada lebih banyak komet yang belum ditemukan seukuran ini, bersembunyi di Awan Oort di luar Pluto dan Sabuk Kuiper.

READ  Pelajari tentang Telstar 1, satelit pertama yang mengirimkan sinyal televisi

Tim berharap dapat melakukan pengamatan terhadap komet itu ketika mendekati Bumi menggunakan teleskop luar angkasa yang lebih canggih di masa depan, seperti Extremely Large Telescope milik Badan Antariksa Eropa (ESA) dan James Webb Space Telescope NASA.