April 23, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Pesan Hacker Bjorka ke Kominfo: Seorang idiot

Pesan Hacker Bjorka ke Kominfo: Seorang idiot

Jakarta

Peretas Bjorga Kembali beraksi, namun kali ini bocoran data tidak diposting. Ia mengirimkan pesan penting kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)

Diposting oleh Bjorka pada 6 September 2022 di situs forum berita Breached.to. Ia membuat thread baru di bagian The Lounge dan diberi judul Pesan Saya untuk Pemerintah Indonesia.

Banyak pesan tidak tertulis. Meski hanya satu kalimat, isinya sangat pedas di telinga.

“Berhentilah menjadi idiot,” tulisnya dengan huruf kapital merah.

Berita foto Bjorka untuk Kominfo: screenshot/detikINET

Pesan Bjorga menanggapi tanggapan Cominfo atas kebocoran data registrasi kartu SIM senilai 1,3 miliar. Peretas diminta berhenti menyerang Indonesia karena tindakannya dapat merugikan masyarakat.

“Kalau bisa jangan di serang. Setiap ada kebocoran data, masyarakat mengakses secara ilegal,” kata Cominfo Samuel Abrijani Bangerappan, Direktorat Pemanfaatan Informasi (Ditjen Optica) saat konferensi pers, Senin (5). /9/2022).

Menurut Samuel, aksi perampokan yang dilakukan Bjorka sangat merugikan masyarakat. Karena data pribadi terkait dengan masyarakat. Mereka memberikan data pribadi mereka untuk menggunakan layanan ini.

“Jangan sampai komunitas melakukan itu. Itu data komunitas. Jadi mereka benar-benar menyerang komunitas yang sebenarnya,” ujarnya.

“Kalau mau malu pakai cara lain dan jangan menyebarkan data publik,” lanjutnya.

Semmi menambahkan, saat ini Indonesia sedang mengembangkan ruang digitalnya. Proses perbaikan terus dilakukan untuk memberikan perbaikan kepada masyarakat. Tapi masyarakat tidak boleh menderita.

Oleh karena itu, Kominfo sangat mementingkan penyedia layanan yang mengumpulkan data pribadi. Pencuri data akan diadili.

“Kepada para hacker tentunya ya, kamu berurusan dengan hukum, bukan dengan saya. Itu yang merugikan masyarakat, kamu berurusan dengan hukum. Makanya saya minta cybercrime. Diikuti,” pungkas Samuel.

READ  Mahasiswa UNAND melakukan perbuatan asusila di ruang masjid

Seperti diberitakan sebelumnya, 1,3 miliar data registrasi kartu SIM prabayar bocor di forum peretas. Hacker Bjorka menjualnya seharga USD 50 ribu atau Rp 745,6 juta.

Kominfo mengadakan pertemuan dengan Direktorat Operator Seluler, Dukcapil, Cybercrime dan PPI. Dari dua juta sampel yang disediakan secara gratis oleh Björka, datanya diperkirakan tidak homogen. Kominfo menyebut memang ada kesamaan, dua di antaranya nomor telepon dan nomor induk penduduk (NIK).

“Cominfo tidak punya data SIM. Itu total, berapa dari operator A dan berapa dari operator B. Dari hasil inquiry 15-20% yang valid, hanya 9%, tergantung operatornya,” kata Samuel .


(afr/afr)