April 26, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Putin Tiba-tiba Menerima Peringatan Keras dari Biden, Ada Apa Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Joe Biden mengeluarkan peringatan keras kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Peringatan Biden itu dikeluarkan kepada Putin sebagai tanggapan atas kondisi di Ukraina, salah satu negara di kawasan Eropa Timur.

Menurut Biden, serangan Rusia ke Ukraina dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan. Amerika Serikat dilaporkan siap mengirim pasukan darat ke Ukraina jika Rusia menginvasi Ukraina tanpa pembicaraan.

“Saya menjelaskan kepada Presiden Putin bahwa jika dia (Rusia) pergi ke Ukraina, konsekuensi ekonomi bagi Rusia akan menjadi bencana besar.”

Selain mengancam akan mengirimkan pasukannya ke Ukraina, Amerika Serikat juga berkomitmen untuk meminta NATO mengirimkan lebih banyak personel bantuan ke negara-negara anggotanya di Eropa Timur.

Biden mengatakan jika Rusia menginvasi Ukraina, citra dan posisi Rusia di mata dunia akan berubah drastis. Sebagai catatan, Biden dan Putin berbicara di telepon minggu lalu. Setelah itu pembicaraan mereka berlangsung selama dua jam.

Gambar: Presiden Rusia Vladimir Putin melambaikan tangan usai KTT AS-Rusia di Villa la Grange, Jenewa, Swiss, Rabu (16/62021). (AP / Denis Balibous)
Presiden Rusia Vladimir Putin melambaikan tangan usai KTT AS-Rusia di Villa la Grange, Jenewa, Swiss, Rabu (16/62021). (AP / Denis Balibous)

Para menteri luar negeri G7, 7 negara demokrasi terkaya di dunia, mengirimkan pesan serupa ke Rusia pada Sabtu (12/11/2021). Dalam pesan tersebut, mereka mengingatkan Rusia tentang konsekuensi serangan terhadap Ukraina. Mereka meminta Rusia untuk kembali ke meja perundingan dalam menyelesaikan masalah dengan Ukraina.

Dalam pertemuan online pada Senin (13/12/2021), potensi sanksi terhadap Rusia diperkirakan akan dibahas oleh para menteri keuangan negara-negara anggota G7.

READ  Pengemis ini viral karena kecantikannya dan kini telah bergabung dengan Miss Universe Philippines

Sebagai informasi, muncul tudingan dari Ukraina bahwa Rusia kali ini mengerahkan puluhan ribu pasukan untuk persiapan konflik di Eropa Timur dan potensi ofensif militer skala besar. Rusia telah membantah tuduhan itu.

Negara itu mengatakan tidak berencana untuk melakukan serangan apa pun, menuduh Ukraina dan Amerika Serikat tidak adil. Rusia mengatakan hanya membutuhkan jaminan keamanan untuk keamanan negara.

Selanjutnya, ketegangan antara Rusia dan Ukraina dan NATO telah tinggi sejak 2014. Sementara itu, Rusia merebut semenanjung Krimea dari Kiev dan mendukung pemberontakan separatis yang mencaplok wilayah itu ke Moskow.

Langkah Rusia telah membuat marah banyak negara NATO. Amerika Serikat dan Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas pendudukannya di semenanjung Krimea. Sudah saatnya negara-negara anggota NATO mengirim kapal perang ke daerah konflik.

Pekan lalu, Biden menjanjikan bantuan militer yang lebih besar kepada negara-negara anggota NATO dari Eropa Tengah. Kebijakan tersebut diambil di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Eropa Tengah dan Timur.

[Gambas:Video CNBC]

(tarian Sa Cha)