Maret 19, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Seorang desainer Malaysia telah disebut penghinaan terhadap Islam karena mengenakan topi, tetapi tanpa atasan

Seorang desainer Malaysia telah disebut penghinaan terhadap Islam karena mengenakan topi, tetapi tanpa atasan

Jakarta

Desainer Malaysia Kel Wen diserang oleh netizen di Instagram-nya setelah penampilannya di Kuala Lumpur Fashion Week 2022. Dia tampak mengenakan topi tetapi tidak menutupi dadanya.

Lewat Instagram, Kel Wen mengunggah foto penampilannya di Kuala Lumpur Fashion Week 2022. Dia terlihat dalam pakaian serba hitam.

Kel Wen tampak mengenakan topi, jaket kebesaran, dan kain songket di atas lutut. Kayi tidak mengenakan pakaian di balik jaket besarnya. Netizen pun menyebut Kei sebagai gaya topless.

Penampilan bugilnya di balik jaket pun dikomentari banyak netizen. Ia dianggap menghina Islam dan tidak menghormati budaya Melayu.

“Apa menurutmu bergaya tampil bertelanjang dada dengan sangok (topi Melayu),” tulis seorang netizen. “Berhenti menggunakan tengkorak sebagai milikmu,” tulis netizen lain.

Desainer Kel Wen Foto: Dok. Instagram Instagram Kel Wen

Netizen lain menulis, “Orang biasanya memakai kopiah saat beribadah. Juga dalam adat Melayu. Lakukan riset dulu agar tidak menyinggung pihak manapun.”

Kee Wen langsung mengklarifikasi tuduhan menghina Islam dan budaya Melayu. Perancang yang sering digunakan seniman Malaysia itu mengedit deskripsi unggahannya dengan menyertakan deskripsi tengkorak atau topi.

“Pertama-tama songkok bukan asli Malaysia. Songkok pertama ditemukan pada periode Ottoman Fez dan sebenarnya diperkenalkan ke Asia Tenggara oleh Muslim India pada abad ke-19. Malaysia tidak memakai songkok pada masa Kesultanan Malaka. Malaysia tidak memakai songkok. hanya mengenakan sarung. Dan tanpa atasan (tanpa atasan) adalah hal biasa di kalangan orang Malaysia. Saya mengenakan sarung. “Tidak pernah masalah bagi pria Malaysia untuk mengenakan celana pendek Changok yang dikenakan oleh Resimen Prajurit Kerajaan Melayu di Singapura di 1941,” tulis Kee Wen dalam komentarnya.

READ  Pemimpin Taliban mengatakan Afghanistan tidak akan menjadi negara demokrasi

Dalam unggahannya, Key Wen mengaku dirinya bukan seorang muslim. “Tetapi fakta bahwa saya memakai tengkorak berarti saya menerima dan mempelajari agama dengan gaya pribadi saya. Jika Anda tidak dapat menerimanya, maka Anda rasis, dan itulah masalah sebenarnya di sini,” tulis sang desainer.

Tonton videonya”Merayakan 15 tahun berkarya, Filipe Isvardono Lurik pamerkan fashion design
[Gambas:Video 20detik]
(ya ya)