Portal Teater – Pemerintah Indonesia melaporkan pada Senin (20/4) sore bahwa jumlah temuan kasus positif virus Corona (Covid-19) mengalami penurunan hampir setengah dari jumlah sebelumnya.
Juru Bicara Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta memaparkan, jumlah kasus baru selama 12 jam terakhir sebanyak 187 kasus, turun jauh dari sebelumnya 327 kasus.
Dengan temuan baru tersebut, total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 6.760 kasus, dengan 747 pasien sembuh dan 590 pasien lainya meninggal dunia.
“Hasil konfirmasi positif sampat saat ini 6.760 kasus, kata Yuri, melansir CNN Indonesia.
Sehari sebelumnya, Indonesia menderita 6.575 kasus dengan 582 dinyatakan meninggal dunia dan 682 lainnya sembuh.
Dari data tersebut tampak bahwa pergerakan pasien sembuh terus menunjukkan gejala positif meski kurva kematian juga terus merayap naik.
Meski kenaikan kasus baru menurun drastis, Indonesia kini masih bertengger di posisi kedua kasus terbanyak di ASEAN, di bawah Singapura dengan 8.014 kasus (1.426 kasus baru).
Perlu Kerjasama
Secara terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pandemi global ini hampir tidak bisa dideteksi oleh ilmu pengetahan dan sains.
Hal itu karena sampai saat ini belum ada penelitian yang tepat mengatakan kapan pandemi ini akan berakhir.
Memang ada banyak penelitian yang dirilis beberapa waktu belakangan, baik di China maupun di Amerika Serikat, namun begitu misteriusnya virus ini sehingga memicu kekhawatiran global.
Seorang ahli bioetika dan manajemen kesehatan dari AS Zeke Emanuel bahkan memprediksi virus ini memaksa dunia menerapkan “social distancing” hingga tahun 2022.
Para ahli lainnya mengatakan bahwa pandemi akan berakhir pada Mei mendatang, namun Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi pandemi ini berakhir pada Juli dengan 106 kasus.
Karena itu, sebagaimana penekanan Presiden Joko Widodo, Doni meminta agar masyarakat Indonesia menjunjung tinggi kerjasama dan gotong-royong di antara sesama warga sebagaimana telah terlihat dari jutaaan relawan yang berjuang melawan Covid-19.
“Ini bisa menjadi modal sosial kita yang kuat karena melihat kapan berakhirnya Covid-19 ini belum ada satu pun ahli yang bisa memastikan, semua masih dalam bentuk prediksi, dan juga analisis,” ujar Kepala BNPB, melansir CNN Indonesia, Senin (20/4).
Jutaan Relawan
Data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebelumnya mencatat ada lebih dari 40 ribu desa telah membentuk gerakan “Relawan Desa Lawan Covid-19″.
Secara rinci, Kemendes PDTT mencatat 40.098 desa tersebar di 33 provinsi yang telah terbentuk Tim Relawan Desa Lawan Covid-19. Jumlah ini sekitar 53% dari total desa di Indonesia, sedangkan jumlah relawan sebanyak 1.089.923 orang.
Selain itu, ada sekitar 8.954 desa telah mendirikan ruang isolasi dengan fasilitas lebih dari 35.000 tempat tidur bagi para ODP.
Selebihnya, ada lebih dari 84 ribu desa telah membentuk “Pos Jaga Desa”, sebagai upaya untuk pemantauan warga yang masuk maupun keluar wilayah desa selama 24 jam.
Secara global, Covid-19 telah menyebar di 210 negara dan menginfeksi 2,4 juta penduduk dunia.
Sebanyak 165.776 pasien telah meninggal dunia karena virus ini, sedangkan ada 633.404 dinyatakan sembuh, Worldometers melaporkan pada Senin (20/4) sore.*