JIYEH, KOMPAS.com – Puluhan jemaah Libanon Sholat Jum’at di SPBU selatan Beirut Penuh dengan kendaraan yang mengantri bahan bakar.
Sheikh Ali al-Hussein memimpin ibadah untuk menyoroti kesulitan yang dialami oleh orang-orang yang tidak bisa meninggalkan tempat mereka di saluran gas selama krisis ekonomi terburuk dalam sejarah Lebanon.
Dia berdoa di dekat stasiun untuk orang-orang yang harus mengantri sejauh lima kilometer (tiga mil) di Jieu.
Baca juga: Sebuah tangki bahan bakar ilegal meledak di Lebanon, menewaskan 28 orang dan melukai 79 lainnya
Sheikh Ali al-Hussein mengkritik politisi Korupsi Dan salah urus mereka.
“Tujuannya (sholat berjamaah) adalah untuk mengirim pesan kepada komite politik yang menyebabkan kesengsaraan bangsa ini,” katanya. A.P. Jumat (3/8/2021).
Informasi, inspirasi dan Intelijen Dari Surel Anda.
Registrasi Surel
Ini menyoroti krisis ekonomi dan keuangan Libanon, yang telah mendorong lebih dari setengah penduduk Libanon ke dalam kemiskinan.
Krisis dua tahun negara itu meningkat karena epidemi dan letusan besar-besaran di pelabuhan Beirut tahun lalu. Sedikitnya 214 orang tewas dalam insiden itu dan sebagian besar kota hancur.
Krisis juga menyebabkan pemadaman listrik dan kekurangan bensin dan solar yang parah.
Krisis bahan bakar Dikatakan karena kekurangan uang untuk mengekspor produk minyak akibat penyelundupan dan ketidakmampuan pemerintah.
Baca juga: Untuk pertama kalinya dalam 7 tahun, pesawat tempur Israel menyerang Libanon
Untuk mendapatkan bensin, orang harus antre berjam-jam. Orang Lebanon biasanya menyebutnya “antrean yang tidak nyaman” dan parahnya kondisi ini terkadang berbahaya.
“Sosial mediaholic. Pemecah masalah yang ekstrim. Penggemar bacon amatir. Pemikir profesional.”
More Stories
Wanita penjual minuman ini dipuji karena kecantikannya
Unik! Sebuah hotel menjadi viral karena kasirnya adalah 'Harry'
Wanita yang diabaikan saat hendak membeli LV ini membalas dendam dengan uang Rp 1,3 miliar.