TRIBUN-MEDAN.com – Garis khatulistiwa juga dikenal sebagai garis khatulistiwa atau garis nol derajat.
Garis yang memisahkan belahan bumi utara dan belahan bumi selatan disebut garis khatulistiwa.
Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, go.id, garis khatulistiwa merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Arab, yang berarti ‘garis’ yang berarti Tuhan dan al-Istiva yang berarti ‘lurus’.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), garis khatulistiwa adalah garis khayal yang mengelilingi bumi, terletak pada nol derajat (yang membagi bumi menjadi dua belahan sama besar, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan).
Tidak hanya planet Bumi, tetapi semua planet memiliki garis khatulistiwa, serta matahari dan bintang-bintang lain di alam semesta.
Setiap objek astronomi yang berputar pada suatu sumbu akan memiliki ekuator di sekitar objek di pusatnya ketika sumbu rotasi tegak lurus.
Dimanakah ekuator bumi?
Pada peta atau globe, garis khatulistiwa ditandai dengan garis lintang 0 derajat.
Di globe, Anda melihat khatulistiwa sebagai sumbu rotasinya ditangkap secara vertikal saat khatulistiwa mengorbit pusat bumi.
Garis khatulistiwa memiliki panjang 40.075 km.
Dikutip dari Study.com, sebenarnya hanya 20 persen garis khatulistiwa yang melintasi daratan, selebihnya melewati laut.
“Pengusaha total. Wannabe fanatik bir. Penggemar zombie yang tidak menyesal.”
More Stories
Peluncuran luar angkasa perdana Boeing Starliner telah ditunda hingga 17 Mei
Asteroid jatuh di Berlin, berputar dengan kecepatan tinggi
SISWA SMP PGRI 1 PUDURAN MENDAPATKAN PENGETAHUAN TENTANG IKAN BANDENG DAN KOLAM UDANG