Data teleskop Hubble menunjukkan perluasan alam semesta yang aneh.
REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta – Para astronom sudah lama kagum dengan angka tersebut Alam semesta Memperluas. Teleskop Luar Angkasa Hubble adalah salah satu pengamatan berbasis ruang angkasa paling kuat yang telah membantu para ilmuwan memecahkan misteri kosmik.
Teleskop telah mengambil sekitar 1,3 miliar gambar dalam 30 tahun karirnya. Sekarang teleskop difokuskan pada tugas yang sulit untuk menentukan seberapa cepat alam semesta mengembang.
Menurut NASA, penemuan yang dibuat sejauh ini menunjukkan bahwa sesuatu yang luar biasa sedang terjadi di alam semesta. Karena kemajuan teknologi, para ilmuwan sekarang dapat menganalisis perluasan alam semesta dengan lebih akurat.
Dari data tersebut, tampaknya ada kontradiksi bagi para ilmuwan. Badan antariksa AS (NASA) telah menemukan perbedaan antara tingkat ekspansi alam semesta dan data yang dihasilkan setelah Big Bang, yang menunjukkan bahwa sesuatu yang “aneh” sedang terjadi.
“Alasan perbedaan ini tetap menjadi misteri. Tetapi data Hubble, yang mencakup berbagai objek kosmik yang bertindak sebagai penanda jauh, mendukung gagasan bahwa sesuatu yang aneh sedang terjadi, termasuk fisika baru,” kata NASA.
Mereka melihat data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble menjadi satu set “tonggak sejarah” dalam ruang dan waktu, yang digunakan untuk memantau laju ekspansi alam semesta. NASA mengatakan teleskop telah mengukur lebih dari 40 “penanda tonggak sejarah” sejak diperkenalkan pada tahun 1990.
“Anda mendapatkan pengukuran yang paling akurat Perluasan alam semesta Dari standar emas teleskop dan penanda jarak kosmik.”
Ekspansi alam semesta dan pengukuran energi gelap oleh Edwin B. pada 1920-an. ‘Energi gelap’ ditemukan pada 1990-an oleh ilmuwan Hubble dan Georges Lemitre. Menurut Hubble, gGalaksi-galaksi di luar Bima Sakti tampaknya bergerak menjauhinya.
Dia mengatakan semakin jauh mereka pergi dari galaksi Bumi, semakin cepat mereka menjauh. Para ilmuwan telah mencoba mengukur ekspansi ini sejak saat itu.
Ketika teleskop mulai mengumpulkan data, laju ekspansi lebih cepat dari model yang diharapkan, pada kecepatan 67,5 kilometer per megaporse dan 73 kilometer per detik.
Kesenjangan ini memaksa para ilmuwan untuk mempertimbangkan kembali asumsi mereka dan memulai dari awal. Para ilmuwan sekarang menunggu data dari Teleskop Luar Angkasa James Webb yang baru, sehingga mereka dapat menjelajahi teka-teki ini lebih jauh.
“Pengusaha total. Wannabe fanatik bir. Penggemar zombie yang tidak menyesal.”
More Stories
3 Kali Polaris Dawn SpaceX Gagal Terbang
Desa Sembalun ikuti jalan wisata sehat di Babinsa Koram 1615-10/Sembalun Kecamatan Sembalun
Trik ini menggunakan madu dan tambahan 1 jenis buah untuk melembabkan kulit kering dan bersisik tanpa yogurt.