Minggu, 28 Agustus 2022 – 16:28 WIB
Teknologi Langsung – Setiap tahun, jutaan keping batu dari luar angkasa terbakar di atmosfer bumi. Beberapa berkobar sebentar dan muncul di langit bintang jatuh. Tapi berapa banyak yang bertahan setelah menyentuh tanah dengan kecepatan tinggi?
Batuan yang mendarat di bumi dari luar angkasa disebut batuan Meteor. Tabrakan raksasa, seperti yang mengakhiri dinasti dinosaurus sekitar 66 juta tahun yang lalu, dapat disebabkan oleh asteroid atau komet yang berdiameter kurang dari 10 kilometer dan sangat jarang terjadi.
Sebaliknya, sebagian besar batuan yang jatuh ke Bumi berukuran sangat kecil dan bertahan saat jatuh ke atmosfer Bumi. Ilmu langsungMinggu, 28 Agustus 2022.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa kurang dari 10.000 meteorit menghantam tanah atau air Bumi. Dibandingkan dengan Bulan tanpa atmosfer, itu adalah 11–1.100 ton (10–1.000 metrik ton) debu batu ruang angkasa per hari dan sekitar 33.000 tumbukan batu ruang angkasa seukuran bola ping-pong setiap tahun.
Batuan luar angkasa yang biasanya berakhir sebagai meteorit disebut meteorit, asteroid kecil, atau anggota terkecil tata surya. Menurut American Meteorological Society, ukurannya berkisar dari bongkahan batu dengan lebar sekitar 3 kaki (1 meter) hingga mikrometroid seukuran butiran debu.
Meteorit biasanya pecahan asteroid atau komet. Tetapi beberapa bisa menjadi puing-puing yang dilemparkan dari planet atau bulan.
“Pengusaha total. Wannabe fanatik bir. Penggemar zombie yang tidak menyesal.”
More Stories
3 Kali Polaris Dawn SpaceX Gagal Terbang
Desa Sembalun ikuti jalan wisata sehat di Babinsa Koram 1615-10/Sembalun Kecamatan Sembalun
Trik ini menggunakan madu dan tambahan 1 jenis buah untuk melembabkan kulit kering dan bersisik tanpa yogurt.