Portal Teater – Singapura mencatat rekor baru menjadi episentrum virus Corona (Covid-19) di Asia Tenggara setelah menderita 15.641 kasus, menurut data Worldometers, Rabu (29/4).
Untuk kawasan Asia, Singapura berada di posisi keempat penderita terbanyak di bawah China dan India dan Saudi Arabia.
China diketahui menderita 82.858 kasus, dengan 4.633 kematian dan 77.578 kesembuhan. Sementara India memiliki 31.332 kasus, dengan 1.008 kematian dan 7.747 kesembuhan.
Adapun Saudi Arabia memiliki 20.077 kasus, dengan 152 kematian dan 2.784 kesembuhan.
Kurang lebih sepekan terakhir Negeri Singa melaporkan lebih dari 600 kasus setiap hari, bahkan menembus lebih dari angka 1.000.
Pada Rabu, Singapura menemukan 690 kasus baru, kembali naik dari sebelumnya yang sempat turun dengan 528 kasus baru. Namun temuan ini memperlihatkan penurunan kasus ke satu digit.
Menginfeksi Pekerja Migran
Menurut laporan Bloomberg, Selasa (28/4), peningkatan jumlah pasien Covid-19 di Singapura terjadi di kalangan pekerja migran yang tinggal di asrama yang penuh sesak.
Dari jumlah total infeksi di negara-kota, sebagian besar sekarang berada di antara komunitas pekerja asing berupah rendah.
Jumlah pekerja migran di Singapura mencapai 323 ribu orang dan tinggal di kawasan padat. Pada awal April, hanya terdapat 19 kasus di asrama mereka, melonjak jadi 11.419 kasus pada 26 April.
Secara keseluruhan, tercatat ada 14.499 pasien sedang dirawat, 20 orang pasien berada dalam kondisi kritis di negara itu.
Umumnya pasien terinfeksi berusia muda, yaitu mereka yang berada di asrama. Sementara kaum tua-tua lebih mendengarkan anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah.
Meski terjadi lonjakan kasus, negara terkecil di ASEAN itu hanya memiliki 14 orang pasien yang meninggal dunia.
Secara statistik, angka kematian di Singapura adalah 0,85 kematian per 1.000 kasus. Angka ini jauh lebih kecil dari Indonesia dengan 84 kematian/1.000 kasus dan Malaysia 17 kematian/1.000 kasus.
Pemerintah di negara itu pun sudah melakukan pengujian terhadap 121.774 spesimen di laboratorium nasional.
Optimalisasi Infrastruktur Kesehatan
SCMP menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan negara dengan populasi 5,7 juta itu berhasil menekan angka kematian. Salah satunya adalah optimalisasi infrastruktur kesehatan.
Persis seperti dilaporkan Bloomberg bahwa, Singapura saat ini sedang dalam proses meningkatkan fasilitas medis dengan menambah kapasitas di bangsal isolasi dan unit perawatan intensif.
Direktur Operasi Gabungan Angkatan Bersenjata Singapura Brigadir Jenderal David Neo mengatakan, lebih dari 18.000 tempat tidur telah dibuat untuk kebutuhan isolasi dan perawatan medis.
Sementara ada sekitar 23 ribu lainnya sedang dalam proses.
Selain itu, fasilitas rumah sakit yang ada telah disulap untuk menciptakan kapasitas baru di bangsal isolasi dan unit intensif.
“Ini belum tentu harapan kami, kami melihat wabah ini berlangsung hingga tahun depan,” kata Kenneth Mak, direktur pelayanan medis kementerian kesehatan. “Tapi kami ingin memastikan jika jumlahnya terus bertambah, kami memiliki kapasitas untuk merawat mereka.”
Untuk pasien dengan gejala ringan dan faktor risiko rendah, sekitar 10.000 ruang tempat tidur telah disisihkan di aula Expo Singapura, Pusat Pameran Changi, dan resor terpisah, dengan target untuk menggandakan jumlah itu pada akhir Juni.
Militer juga sedang digunakan untuk membantu memperluas pelacakan kontrak dan negara ini sekarang memiliki tujuh pusat khusus, dibandingkan dengan satu sebelumnya.
Pemerintah Singapura sejak awal Maret lalu terus mengkampanyekan gerakan agar orang-orangtua berada di rumah.
Hasilnya terbukti efektif, banyak dari orang-orangtua yang tidak lagi keluar rumah, bahkan mereka yang sering olahraga di luar rumah tidak lagi menjalani rutinitas itu.
Sampai saat ini, 5 panti jompo di negara itu hanya memiliki 20 kasus, termasuk perawat dan penghuni.
“Kami sangat beruntung karena proporsi orang usia lanjut kami lebih sedikit dibanding Italia,” kata Paul Tambyoh, President of the Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, melansir CNBC Indonesia, Selasa (28/4).*