Portal Teater – Jumlah kasus baru pasien positif virus Corona di Indonesia menurun lagi pada Senin (11/5) menjadi 233 kasus.
“Konfirmasi positif Covid-19 hari ini kita dapatkan 233 orang,” ujar Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah di Graha BNPB Jakarta.
Sebelumnya pemerintah melaporkan ada 387 kasus baru, turun dari angka tertinggi yang terjadi pada Sabtu sebanyak 533 kasus.
Dengan jumlah kasus baru tersebut, maka total kasus di Indonesia menjadi 14.265 kasus, naik dari sebelumnya 14.032 kasus.
Di antara jumlah tersebut ada 991 pasien telah meninggal dunia dan 2.881 pasien telah sembuh.
Yuri mengatakan, jumlah pasien yang meninggal bertambah sebanyak 18 orang, dan pasien sembuh sebanyak 183 orang.
Selama lebih dari sepekan terakhir, angka kesembuhan terus meningkat, meski bergerak moderat di angka lebih dari 100.
Yuri juga mengumumkan ada penambahan jumlah ODP dan PDP. Diketahui ada 31.994 PDP dan 249.105 ODP. Data tersebut tersebar di 34 provinsi dan 373 kabupaten/kota.
Sementara itu, jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 161.351 spesimen dari 116.358 orang. Sebanyak 14.265 menggunakan alat PCR dan 192 menggunakan metode TCM.
Jumlah tes ini naik dari sebelumnya 158.273 tes, atau bertambah 3.078 tes. Jumlah ini lebih kecil dari tes sepekan terakhir.
Kemajuan Vaksin
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menghembuskan kabar gembira di tengah kegelisahan masyarakat Indonesia mengenai pandemi.
Ia mengatakan, berdasarkan riset Kementrian Riset dan Teknologi/Badan Ristek dan Inovasi Nasional, ada pintu kemajuan dalam pengujian vaksin yang lebih sesuai dengan kondisi Indonesia.
“Saya menerima laporan dari Kemenristek dan BRIN bahwa telah berhasil mengembangkan PCR test kit, kemudian non-PCR diagnostic test dan juga ventilator serta mobile BSL 2 (biosafety level-2),” katanya dalam rapat terbatas, Senin (11/5) pagi.
Presiden “wong cilik” berharap agar vaksin tersebut nantinya dapat diproduksi secara massal untuk kepentingan masyarakat. Dengan demikian, Indonesia tidak lagi mengimpor dari negara lain.
Jokowi juga mengatakan, ada kemajuan dari pengujian terhadap plasma darah pasien corona yang sembuh untuk pengobatan.
Di sisi lain, pengujian stem cell untuk memperbaiki organ yang rusak karena Covid-19 pun menunjukkan kemajuan.
“Kemajuan signifikan juga terjadi pada penelitian genom sequencing. Ini tahapan yang sangat penting dalam menuju tahapan berikutnya dalam menemukan vaksin yang sesuai negara kita,” papar Jokowi.
Jokowi pun menandaskan agar proses pengembangan vaksin dan penelitian-penelitian lainnya dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
“Saya minta seluruh riset dan inovasi tadi ini didukung penuh, proses-proses perijinannya dipercepat, dan disambungkan dengan industri, baik itu dengan BUMN maupun swasta,” pungkasnya.
Alarm kemajuan ini memberikan signal positif terhadap industri kesehatan, bahwa Indonesia bisa memiliki vaksin mandiri.
Sebab sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin Covid-19 baru akan diproduksi pada akhir 2021 nanti.
“Saya pikir, akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal untuk hadirnya vaksin,” kata Dale Fisher, Chair of the WHO’S Global Outbreak Alert and Response Network, Sabtu (9/5).
WHO sendiri mengungkapkan ada lebih dari 70 vaksin yang sedang dikembangkan di beberapa negara. Di Amerika Serikat, ada Inovio, Moderna dan Pfizer yang sudah mulai melakukan uji coba.
Vaksin-vaksin tersebut diperkirakan akan diproduksi pada pertengahan tahun ini.
Namun pekan lalu, pakar kesehatan WHO Dr. David Nabarro menggarisbawahi, vaksin dapat saja tidak pernah ditemukan.
Alasannya, kata dia, karena bila memang dapat diproduksi, belum tentu vaksin tersebut lolos uji kemanjuran dan keamanan.*