Jakarta, KOMPAS.com – Kemenangan Kembali ke atas panggung Mati MotoGP Portugal dan Amerika, yang terkenal Pedro Acosta Dipercepat. Seorang legenda MotoGP juga Kevin SchwantzSampai-sampai dikatakan terpisah.
Juara dunia Grand Prix 500 tahun 1993 itu mengatakan, MotoGP saat ini membutuhkan pebalap sekaliber Acosta. Selain itu, ia juga mampu melawan nama-nama besar seperti Marc Marquez, George Martin, dan Maverick Vinales.
Baca Juga: Cressini Racing berpeluang besar naik podium di seri selanjutnya
Menurut Schwantz, pemain berusia 19 tahun itu memiliki bakat luar biasa dan siap menunjukkannya kepada dunia. Bagi Schwantz, hal itu menunjukkan bahwa Acosta mempunyai pola pikir yang baik.
“Itu Acosta fenomena baru. “Saya secara pribadi tidak terlalu mengenalnya, tapi saya pikir kemampuan balapnya berbicara sendiri, di mana dia bisa menjadi rookie dan berada di barisan depan,” kata Schwantz seperti dikutip. GPSatuRabu (17/4/2024).
“Saya tidak tahu ada pebalap lain yang bisa menandingi keduanya, menurut saya dia adalah angin segar. Menurut saya dia adalah pemuda yang bisa menunjukkan kecepatannya dengan cara yang benar,” ujarnya.
Baca Juga: Kapan Hyundai Creta Akan Punya Versi Dua Pintu
Kehadiran Acosta membuat persaingan di MotoGP semakin menarik, kata Schwantz. Sebagai sebuah kejuaraan, persaingan antar pembalap membuat tontonan semakin menarik.
“Saya rasa ada baiknya ada kompetisi pembalap. Bolak-balik berkali-kali dan bertarung (lebih baik) dibandingkan balapan individu (tidak bertarung) di lintasan,” ujarnya.
mendengarkan berita penting Dan Berita khusus Kami ada di telepon Anda. Pilih saluran favorit Anda untuk mengakses pesan saluran WhatsApp Kompas.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Kisah Anindya Bakri menjadi saksi kehidupan dan perjuangan para atlet Indonesia di Olimpiade.
Tim U-17 Indonesia terus bermain
Barcelona akan dilanda keruntuhan Durian, dan Cesc Fabregas ingin merekrut mantan La Masia lainnya