Jakarta, Kompas.com – Bahkan jika itu terbuka kembali, jalannya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Masih ada cerita yang bisa diceritakan di malam yang berganti Tahun Baru 2021 Kemudian. Biasanya kawasan ini dikenal ramai setiap tahun baru, namun tidak dengan perubahan tahun ini.
Saat itu, ribuan kendaraan sedang menuju ke kawasan Punkak, dimana antigen Kabupaten Pogor dikabarkan diminta memutar balik karena tidak bisa menunjukkan hasil quick test.
Casatpol PB Poker Regency, Agas Rido, mengatakan lebih banyak kasus terjadi sebelum awal 2021 atau sebelum Kamis, 31 Desember 2020.
“Sebenarnya sudah banyak kendaraan yang kembali. Dari data kepolisian pada hari pergantian tahun, 1.380 kendaraan sudah kami kembalikan ke posko Kodok,” kata Agas, Sabtu (2/1/2021).
Baca juga: 106.058 puncak kendaraan mundur ke Jakarta
Kemudian, pada saat bersamaan sekitar 550 kendaraan kembali ke kawasan Rindu Alam dari Sianjur atau Bandung menuju Punk. Kendaraan rata-rata kembali dengan alasan yang sama tidak dapat menunjukkan hasil tes antigen cepat.
“Sebenarnya rata-rata (kendaraan pulang) tidak membawa surat antigen cepat,” ujarnya.
Selanjutnya, sebanyak 1.200 pengunjung Punkak tercatat menjalani uji antigen cepat di Posko Kadok dan Posko Rindu Alam. Dari jumlah tersebut, 17 adalah reaksioner, dua di antaranya adalah orang asing dari Yaman.
Baca juga: Kendaraan dengan garis mati masih bisa diatur ulang, begitulah penjelasannya
“Ada orang yang tinggal di Sianjur, ada orang asing dari Yaman, ada dua orang yang tinggal di Jakarta dan mengunjungi Punkok.
Setiap hari saat libur Natal dan Tahun Baru, Agas mengatakan pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Poker membuat 200 kit antigen cepat.
Namun karena jumlahnya yang sedikit, pengunjung Punkak diminta melakukan antigen cepat secara mandiri.
“Sosial mediaholic. Pemecah masalah yang ekstrim. Penggemar bacon amatir. Pemikir profesional.”
More Stories
Wanita penjual minuman ini dipuji karena kecantikannya
Unik! Sebuah hotel menjadi viral karena kasirnya adalah 'Harry'
Wanita yang diabaikan saat hendak membeli LV ini membalas dendam dengan uang Rp 1,3 miliar.