Lidi-Lidien merupakan salah satu jajanan atau jajanan yang populer di kalangan masyarakat karena rasanya yang gurih, pedas dan renyah. Namun, tongkat tersebut ternyata menjadi pintu gerbang untuk memberi makan Siddi Khoiriya atau biasa disebut Kia bersama suaminya Saiful Bakri.
Kia adalah seorang kasir di Indomaret dan Saiful juga bekerja di toko yang sama dengan Kia. Keduanya adalah pekerja dan berusaha mencari penghasilan tambahan dengan menjalankan usaha kecil-kecilan di sana-sini dari berjualan pakaian.
Pada tahun 2014, mereka mencoba menjual tongkat. Awalnya lebih banyak dibeli dalam jumlah besar dan dikemas ulang. Kemudian mereka membeli stik mentah dan bereksperimen dengan menambahkan rempah-rempah mereka sendiri.
Hingga Januari 2015, Lidi Xiumang lahir, yang mereka ciptakan sendiri. “Maret 2015, suami saya memutuskan untuk mengundurkan diri karena dia tidak mengundurkan diri Tunggu untuk produksinya. Kemudian, pada Mei 2015, saya mengundurkan diri karena saya ingin fokus pada karir saya, ”katanya detik.comDitulis pada Jumat (30/9/2022).
Selain fokus pada karirnya, Gia mengatakan keputusannya keluar dari Indomaret karena masalah gaji. Saat itu, saat menjual stik, sehari dalam bungkusan Rp 200 ribu. Kemudian berdasarkan waktu, mereka dapat mengatur diri mereka sendiri.
Setelah keluar dari Indomaret dan menjadi pengusaha, Kia aktif mengikuti bazar atau festival untuk memperkenalkan produknya. Ia yakin dalam menjalankan bisnisnya. “Akhirnya kita fokus di bisnis ini, walaupun gagal, karena kita masih muda, tidak apa-apa, masih ada peluang lain,” jelasnya.
|
Dia mengatakan bahwa ada beberapa perbedaan yang sangat nyata antara menjadi seorang pengusaha dan seorang karyawan. “Jika kita bekerja, kita menunggu gaji kita, dan jika seseorang menyuruh kita melakukannya, kita harus melakukannya” Kerja. Jika Anda memiliki seorang pengusaha yang naik turun, Anda tidak bisa terus naik turun. “Kami benar-benar diuji, kami benar-benar dilatih untuk menjadi pengusaha, apalagi memulai dari awal,” katanya.
Modal awal yang diberikan oleh Kia adalah Rp. 100 ribu. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia meminjam uang. Untuk memproduksi stik, uang digunakan untuk proses penambahan bumbu pada produk.
Pada awal penjualan, Lidi Xiumang hanya menjual 10 bungkus sehari. Proses penjualan Kia Rumah ke rumahDia pertama kali memberikannya kepada teman atau orang terdekatnya.
“Dulu sehari maksimal 10 bungkus, tapi lama-lama banyak. Bisa 140 bungkus sehari. Setiap hari saya pemasaran dan antar ke toko-toko yang saya kenal,” ujarnya. Selain itu, dulu Kia juga pernah berjualan di toko online seperti OLX, kemudian beriklan di Blackberry Messenger dan masuk grup untuk memasarkan produknya.
Stik laris manis. Lihat halaman berikutnya.
“General internet guru. Total reader. Extreme gamer. Friend to animals everywhere.”
More Stories
Layaknya Range Rover, inilah wujud final calon SUV premium Chery Fulvin T11.
Mitsubishi Triton terbaru siap jadi pekerja keras, simak ubahannya
Berbentuk meliuk, rumah ini dibangun menggunakan material bekas