April 20, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Penelitian menunjukkan bahwa sakit mata mungkin merupakan gejala Govit-19

Studi tersebut mengidentifikasi tiga hal yang dialami pasien Govit-19 sebagai fotofobia, sakit mata, dan mata gatal.

Sejauh ini banyak hal yang menyebar tentang gejala serangan tersebut Govit-19. Dari demam dan sakit tenggorokan hingga sesak napas.

Namun, penelitian terbaru ada di jurnal BMJ Open Ophthalmology Dirilis pada 30 November 2020, disebutkan bahwa seseorang yang positif terkena virus corona mengalami sakit mata.

Surat kabar tersebut melaporkan bahwa satu orang yang dinyatakan positif Covit-19 mengalami masalah mata dua minggu kemudian, sebelumnya ia juga mengalami berbagai gejala Covit-19.

Bagaimana keseluruhan cerita tentang penelitian ini? Bersambung Papmama.com Rangkum informasinya!

Pilihan editor

1. Mengalami sakit mata setelah dua minggu karena gejala Govt-19 lainnya

1. Mengalami sakit mata setelah dua minggu karena gejala Govt-19 lainnya

Papmama.com/putri saifa n

Artikel ini didukung oleh Vivo selaku official journalist smartphone partner IDN Media

Penelitian tersebut dilakukan oleh Anglia Ruskin University (ARU), yang mempelajari 83 orang yang positif Govt-19. Hasilnya, 81% dari mereka melaporkan mengalami masalah mata dalam waktu dua minggu setelah mengalami gejala Govt-19 sebelumnya. Menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), konjungtivitis (mata merah) disebabkan oleh virus.

Dikutip dari Science DailyPenelitian ini menemukan bahwa pasien Govit-19 mengalami sakit mata yang signifikan.

Para peneliti menemukan bahwa tiga gejala pergelangan kaki yang paling umum dialami oleh pasien virus corona adalah fotofobia (18%) atau nyeri atau kondisi mata yang tidak nyaman saat terkena cahaya terang, nyeri mata (16%) dan mata gatal (17%).

2. Studi dalam hal ini masih terus dikembangkan

2. Studi dalam hal ini masih terus dikembangkan

Freebick / Wehomestudio

Gejala tersebut sangat terlihat oleh para peneliti karena perbedaan frekuensi yang tinggi antara pasien yang dites positif menggunakan Govit-19.

Hanya 5% pasien yang melaporkan sakit mata sebelum dites positif terkena virus corona, dibandingkan dengan 16% yang melaporkan sakit mata selama isolasi dan keberadaan virus.

Sampai saat ini, gejala yang paling umum pada pasien Govit-19 secara keseluruhan adalah kelelahan (90% responden), demam (76%) dan batuk kering (66%).

Penulis utama studi tersebut, Shahina Bardan, direktur Institute for Vision and Eye Research ARU, mengatakan bahwa studi tersebut masih berkembang sebagai studi awal.

“Ini studi pertama yang meneliti berbagai gejala mata yang menunjukkan bahwa konjungtivitis terkait dengan pasien Govit-19. Studi ini penting karena membantu untuk lebih memahami bagaimana virus corona memengaruhi mata dan cara penyebarannya,” ujarnya. .

3. Gejala mata lainnya telah dilaporkan pada pasien Govit-19

3. Gejala mata lainnya telah dilaporkan pada pasien Govit-19

Freebick / cookie_studio

Gejala seperti sakit mata, mata gatal, dan fotofobia tidak terbatas pada pasien Govit-19. Ada banyak gejala yang ditunjukkan oleh pasien yang positif terkena virus corona. Gejala di sini:

  • Mata berair, Dialami oleh 7% pasien sebelum positif Govit-19 dan 12% setelah didiagnosis dengan virus Kovit-19.
  • Mata langsing, Dialami oleh 2% pasien sebelum positif Govit-19 dan 4% setelah didiagnosis dengan virus Kovit-19.
  • Mata pasir, 4% pasien mengalami positif sebelum Govit-19 dan 5% setelah deteksi virus Kovit-19.
  • Sensasi berbeda di mata, Dialami oleh 2% pasien sebelum positif Govit-19 dan 5% pasien setelah didiagnosis dengan virus Kovit-19.

Itulah informasi mengenai sakit mata yang merupakan gejala gejala Govit-19. Semoga perkembangan berbagai penelitian di dunia menjadi titik terang untuk mengatasi virus corona yang saat ini sedang mewabah di dunia.

Baca juga: