Kamis, 12 Mei 2022 – 15:10 WIB
Kendaraan berat membawa rudal balistik antarbenua Hwasong-17 selama parade militer malam menandai peringatan 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea di Pyongyang, Korea Utara, sebuah foto tanpa nama yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA). 26/4) / 2022). Foto: REUTERS / aww via ANTARA / KCNA.
bali.jpnn.com, Washington DC Korea Utara, juga dikenal sebagai Korea Utara, telah dikenai sanksi PBB (PBB) sejak 2006 karena program nuklir dan misil balistiknya.
Amerika Serikat (AS) Dewan Keamanan beranggotakan 15 orang diperkirakan akan memberikan suara pada resolusi AS pada Mei untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Pyongyang.
Namun, kekuatan veto China dan Rusia menentang sanksi PBB.
Kedua ideolog komunis mendorong Dewan Keamanan PBB untuk memudahkan operasi di Korea Utara dengan alasan yang benar-benar kemanusiaan.
Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun pada Rabu (11/5) mengatakan resolusi yang disusun oleh Amerika Serikat bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi situasi saat ini.
“Sayangnya, Amerika Serikat buta terhadap rencana yang kredibel Cina Dan anggota dewan terkait lainnya, dan terpesona oleh takhayul kekuatan magis sanksi.”
Wakil duta besar Rusia untuk PBB, Anna Evstikneva, mengatakan keputusan Rusia dan China untuk melonggarkan sanksi terhadap Korea Utara adalah “sebuah pilihan” dan akan mendorong pihak-pihak untuk meningkatkan negosiasi.
Tindakan Rusia dan China terhadap sanksi PBB terhadap Korea Utara telah membuat marah Amerika Serikat.
Amerika Serikat sangat marah karena anggota Dewan Keamanan Rusia & China menentang sanksi PBB terhadap Korea Utara.
“Sosial mediaholic. Pemecah masalah yang ekstrim. Penggemar bacon amatir. Pemikir profesional.”
More Stories
Wanita penjual minuman ini dipuji karena kecantikannya
Unik! Sebuah hotel menjadi viral karena kasirnya adalah 'Harry'
Wanita yang diabaikan saat hendak membeli LV ini membalas dendam dengan uang Rp 1,3 miliar.