Minggu, 29 Agustus 2021 – 17:42 WIB
Penjelasan – Profesor Universitas Budgetjaran Profesor Romley Atmasmita khawatir Presiden akan dipecat. Foto: Ricardo / jpnn.com.
jpnn.com, Jakarta – Pakar hukum Romley Atmasmasmitha sependapat dengan Ketua Pelaksana (KSP) Moldova, yang meminta pihak-pihak untuk menunda penarikan Presiden Joko Widodo saat debat Uji Intelijen Nasional (DWK) untuk membalikkan situasi korupsi. Pegawai Komisi Pemberantasan (KPK) hingga Pegawai Negeri Sipil (ASN).
Profesor Romley menilai permintaan pegawai KPK yang gagal di fase TWK.ASN) Kesalahan.
Ia khawatir jika disahkan akan berdampak buruk bagi pemerintah.
Bahkan, tidak mungkin Presiden Djokovic akan didakwa karena hal ini.
Menurut Profesor Romley, KPK, Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah menjalankan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku.
“Dari 75 pegawai yang tidak memenuhi syarat, 51 akan segera dipecat dan sisanya harus mengikuti pelatihan keamanan negara.”
“Lulusnya 75 pegawai yang gagal TWK seperti menyeret mereka ke ambang dakwaan,” kata Profesor Romley dalam keterangannya, Minggu (29/8).
Dia kemudian mengemukakan alasan untuk memperkuat visinya.
Didukung Isi
Memuat …
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Sambil menyapu, pengemudi Ojol dengan penuh semangat meminta untuk ikut demo atau mengembalikan jaket tersebut.
PDIP Sebut Risma-Gus Hans Putaran Kedua di Pilgub Jatim 2024, Daftar Malam Ini
Ahmad Sayku-Ilham TMP Ziarah ke Makam BJ Habibi di Kekhalifahan