Extraordinary Lawyer Woo merupakan drama Korea yang saat ini sedang viral di Korea Selatan. Foto/ENA
Hanya tiga episode yang tersedia di ENA dan Netflix. Advokat Luar Biasa Wu Ada peningkatan besar dalam peringkat. Dalam episode perdana yang ditayangkan pada 29 Juni, ratingnya hanya 0,9%.
Namun, pada episode kedua yang ditayangkan keesokan harinya, angka tersebut melonjak tajam menjadi 1,8%. Kemudian pada siaran kemarin (6/7), ratingnya langsung melonjak menjadi 4,03%. Episode keempat akan tayang malam ini (7/7) waktu Korea.
Bagi anda yang berminat Lanjutan Advokat Luar Biasa Wu Atau bagi yang butuh alasan untuk menontonnya, berikut lima hal menarik tentang drama Korea.
1. Pemeran utama adalah seorang pengacara autis dengan IQ jenius
Foto: Netflix
Menonton drama ini, Anda akan langsung tertarik pada Woo Young-woo (Park Eun-bin), seorang wanita berusia 27 tahun bernama pengacara autis pertama Korea Selatan. Dia digambarkan sangat polos dan sederhana, perilakunya terkadang terlihat lucu, tetapi memiliki energi yang tidak biasa dengan pemikiran yang tidak biasa.
Tingkat kecerdasan Young-woo, atau IQ, adalah seorang jenius, hingga 164. Dia adalah lulusan luar biasa dari kampus paling bergengsi di Seoul National University di Korea Selatan. Tetapi orang sering memandang rendah dia karena sindrom autisme dan kesulitan dengan hubungan sosial.
Dia benar-benar harus banyak belajar dalam berhubungan dengan orang lain, terutama bos dan rekan-rekannya di kantor pertamanya. Tetapi ketika berurusan dengan kasus hukum, Woo Young-woo adalah juaranya. Dia dapat menangani kasus dengan sikap unik yang bahkan tidak dapat dicapai oleh rekan-rekannya dan bahkan bosnya.
2. Drama hukum, tapi ringan dan kocak
“Sarjana alkohol. Penginjil budaya pop. Ahli kopi ekstrem. Penggemar bir. Penggemar perjalanan. Ahli twitter ramah hipster.”
More Stories
6 Rekomendasi Film di Netflix Minim Konflik, Cocok untuk Santai
Oblet C Doyal pernah ingin menukar Rolls Royce milik Rafi Ahmed tetapi menolak mentah-mentah.
Reaksi Lali berjudul Kehamilan – Aborsi karya Nikita Mirzani