Perbedaan Ole Gunner tergila-gila dengan era baru Man United dengan Ralph Ranknick dibandingkan dengan Solskare Akan dibahas disini. Perubahan terjadi di tubuh Man United sejak masuknya Rangnik.
Pastinya perubahan paling terlihat dari sisi permainan Man United. Kini permainan Setan Merah berbeda dengan era Ole Gunner Soulscare. Ini bisa dilihat di partai pertama Ranknick sebagai ahli taktik Man United. Pada seri Liga Inggris 2021-2022, Man United mengalahkan Crystal Palace 1-0 di Old Trafford. Inilah perbedaan antara Man United asuhan Rangnick dan Solskjaer.
5. Man United Bermain dengan Sistem yang Jelas
(Ralf Rangnick mulai menyematkan sistem yang dimainkannya di Man United, foto: Twitter / @ManUtd)
Selama era Soulscare, Man United mengandalkan kemampuan unik dari pemain berkualitas tinggi. Namun, permainan Man United kerap mandek saat kemampuan personal pemain dibatasi oleh lawan.
Ranknick mengubahnya dengan membuat para pemain Man United bekerja sama dalam satu sistem. Para pemain Man United bertahan dan menyerang bersama dalam bentuk tertentu, yang membuat Palace kesulitan mengembangkan permainan.
Selain itu, formasi 4-2-2-2 Rangnick terbukti efektif mengakomodir kualitas pemain Man United agar bisa bermain secara tim. Terlepas dari beberapa kekurangan lagi, Man United setidaknya membuat kemajuan.
4. Man United tidak lagi bergantung pada Bruno Fernandez
(Beban Bruno Fernandez berkurang, foto: Reuters)
Laga Man United melawan Palace menunjukkan beban berat yang dipikul Bruno Fernandez kini sudah berkurang. Pasalnya, setiap pemain kini terlibat dalam upaya membongkar pertahanan lawan.
Sisi menyerang tidak diperbaiki di lini tengah, tetapi di samping juga. Itu karena fullback Man United, kanan dan kiri, menyerang dengan sangat baik. Mereka berusaha melayani penyerang Man United dengan maksimal. Selain itu, Bruno Fernandez dibantu pasangan duetnya Jadon Sancho dalam formasi 4-2-2-2.
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Kisah Anindya Bakri menjadi saksi kehidupan dan perjuangan para atlet Indonesia di Olimpiade.
Tim U-17 Indonesia terus bermain
Barcelona akan dilanda keruntuhan Durian, dan Cesc Fabregas ingin merekrut mantan La Masia lainnya