Eramuslim.com – Warga Desa Bojorkong memberikan pengakuan mengejutkan terkait tindakan yang dilakukan oleh Poker Regency PT Sentul City Tbk.
Mereka mengatakan Kota Senthul telah secara paksa merebut tanah mereka dengan bantuan preman.
Warga mengatakan ini di tengah sengketa tanah yang tegang dan membingungkan antara Rocky Jerung dan warga desa Bojongkong dan kota BT Senthul.
Banyak saksi yang terkena dampak bersaksi tentang berbagai kejanggalan dalam sengketa tanah.
Ade Emon, warga kungfu Desa Bojongkong, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Poker, mengaku menyayangkan perbuatannya terhadap warga sekitar Sentul City.
Sebab, sejak awal warga hanya diberi janji-janji yang menyenangkan tanpa ada bukti. Masyarakat sekitar juga harus meninggalkan tanah mereka yang dikuasai kota Sentul tanpa ganti rugi apapun.
“Kami warga Desa Bojongkong merasa resah dengan penggusuran ini. Warga selalu diberitahu bahwa hak-hak mereka harus dibebaskan, tapi sejauh ini tidak ada bukti,” kata Ade kepada media saat konferensi pers di rumah Rocky Jerang beberapa waktu lalu. yang lalu.
Ade Eman sependapat bahwa selama ini sebagian besar warga menolak pembangunan kawasan tersebut.
Bahkan orang-orang yang seharusnya mendukung pembangunan di kawasan kota Senthul pun bukan berasal dari hati nurani melainkan merekalah yang telah dibeli martabatnya oleh kota Senthul.
“Status masyarakat benar-benar menyangkal. Klaim Senthil dikatakan didukung penuh oleh warga, yang sama sekali tidak benar karena yang mendukungnya adalah warga bayaran kota Sentul,” katanya.
Tak hanya Ade Emon, Hamka Harris, warga Desa Bojongkong, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Poker, juga mengalami hal yang sama.
Halaman selanjutnya
Halaman 1 2
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Sambil menyapu, pengemudi Ojol dengan penuh semangat meminta untuk ikut demo atau mengembalikan jaket tersebut.
PDIP Sebut Risma-Gus Hans Putaran Kedua di Pilgub Jatim 2024, Daftar Malam Ini
Ahmad Sayku-Ilham TMP Ziarah ke Makam BJ Habibi di Kekhalifahan