April 30, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Paul Scholes mengenang dua pemain Manchester United yang menjadi ‘bencana’

Paul Scholes mengenang dua pemain Manchester United yang menjadi ‘bencana’

Manchester

Paul Scholes Mengingatkan masa-masa indah Manchester United. Tapi semua tidak indah, terkadang ada ‘bencana’ saat bermain dengan dua pemain ini.

Paul Scholes adalah seorang legenda Manchester United, Scholes adalah jebolan akademi MU yang sudah menjadi jenderal lini tengah.

Scholes bermain dari 1994 hingga 2011. istirahat karir, Scholes bermain terus menerus dari 2012 hingga 2013 sebelum pensiun.

Paul Scholes Bersama-sama mereka membuat 714 penampilan Manchester United Dengan 153 gol dan 75 assist. Dia memberikan total 27 trofi, termasuk 11 juara Liga Premier dan dua pemenang Liga Champions.

Scholes berduet dengan banyak pemain hebat seperti Roy Keane, Nicky Budd dan Michael Carrick. Apa yang dia sebut bencana hanya dua nama!

“Saya suka bermain dengan Butt, Keane dan Carrick. Saya butuh pemain yang bisa membunuh lawan dan memainkan posisinya dengan baik,” jelasnya. Olahraga Langit.

Sementara ketiga nama tersebut berfungsi sebagai gelandang bertahan, Scholz bermain lebih ke depan. Sayangnya, ada dua pemain yang bukan tandingan Scholes.

“Ketika Anda bermain dengan Veron, itu adalah bencana,” katanya.

Paul Scholes (kiri) dan Veron (tengah) (Foto: Getty Images)

Juan Sebastian Veron untuk memperkuat Manchester United Diakuisisi dari Lazio pada tahun 2001. Hanya bertahan dua tahun, pemain Argentina itu dijual ke Chelsea.

dinilai, Paul Scholes Duet serasi dengan Verone di tengah. Karena keduanya adalah gelandang bertipe penyerang, Verone tidak bisa beradaptasi dengan baik dengan permainan keras dan cepat di Premier League.

Scholes adalah pemain lain yang tidak fit Anderson!

READ  Kunci sukses RANS Nusantara FC di puncak klasemen Ligue 1 2023-2024 terungkap: Okesone Bola

“Saya pikir saya hanya bermain Anderson sekali dan itu tidak berhasil,” katanya.

“Kedua pemain itu tidak peduli dengan pertahanan dan tidak tahu bagaimana bertahan dengan baik,” pungkasnya.

(Nonaktif/Kasus)