Jakarta, KOMPAS.com – Baru-baru ini, Perusahaan Motor Toyota (DMC) melaporkan terjadinya penyimpangan Sertifikat Pada hari itu Mesin diesel Dibuat olehnya. Namun PT Toyota Astra Motor (TAM) mengklarifikasi bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahan prosedur.
Penyimpangan tersebut melibatkan sertifikasi mesin diesel yang tidak tepat yang diproduksi oleh Toyota Industries Corporation (DICO) untuk Toyota. Mesin dengan kode 1GD, 2GD dan F33A ditemukan setidaknya ada tiga mesin dengan gejala pelanggaran tersebut.
Baca Juga: Jelang Ranga, Toyota Resmi Luncurkan Hilux Facelift di Indonesia
Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimmy Suwandi mengatakan TICO merupakan entitas terpisah dari Toyota Motor Corporation. Dia menemukan beberapa laporan yang salah mengartikannya sebagai TMC dan TMC.
“Jadi, itu bukan DMC, tapi pemasok. Jadi, Toyota melakukan outsourcing beberapa pengembangan dan manufaktur, termasuk manufaktur. Homoseksualitas atau sertifikat ke institusi ini. Salah satunya mesin diesel, kata Anton kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, Jumat (2/2/2024).
“Kalau dilihat dari sertifikasi, harmonisasi, lalu keselamatan, kinerja, dan kualitas sebenarnya tidak ada masalah. Jadi, di Indonesia tidak ada yang terlibat,” kata Anton.
Baca Juga: Mobil Hybrid Baru Toyota Meluncur Tahun Ini
Jadi konsumen tidak perlu khawatir, konsumen masih bisa pakai, produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) tetap jalan, penjualan di cabang tetap, pengiriman unit terus. tidak terkait dengan keselamatan, kualitas, kinerja dan sebagainya, ” katanya.
Yang sebenarnya terjadi, TICO sendiri memiliki standar operasional prosedur yang mungkin belum diterapkan dengan baik, tambah Anton.
“Tapi setelah saya lihat datanya, ada grafik atau kurva torsi dan saya lihat angkanya tidak salah. Jadi, angkanya masih dalam toleransi. Jadi, ada masalah dengan standar operasional prosedur di TICO. Itu saja,” kata Anton.
Meski tidak berdampak pada performa, keamanan, atau kualitas produk, menurut Anton, pimpinan TMC bertanggung jawab memberikan transparansi dan informasi kepada konsumen.
“Jadi, itu sebenarnya yang saya lihat dari sudut pandang yang berbeda. Kami di Toyota menganggap serius pekerjaan ini dan ingin menyampaikan kepada publik bahwa hal seperti ini ada,” kata Anton.
Saya tegaskan, kesalahan prosedur ini tidak ada hubungannya dengan kinerja, kualitas atau keselamatan, dan tidak ada yang dirugikan atau mendapat masalah, katanya.
Dapatkan pembaruan Berita khusus Dan berita penting Setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Update Berita Kompas.com” dengan klik linknya https://t.me/kompascomupdate, lalu bergabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.
“General internet guru. Total reader. Extreme gamer. Friend to animals everywhere.”
More Stories
Layaknya Range Rover, inilah wujud final calon SUV premium Chery Fulvin T11.
Mitsubishi Triton terbaru siap jadi pekerja keras, simak ubahannya
Berbentuk meliuk, rumah ini dibangun menggunakan material bekas