Jakarta, KOMPAS.com – mitsubishi Xpander HEV Nama panggilan Hibrida Ekspander Telah resmi diluncurkan di Thailand dan diyakini akan diluncurkan di Indonesia juga. PT Toyota Astra Motor (TAM) menyambut positif kehadiran kendaraan serba guna (MPV) ini.
Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pihaknya senang dengan Xpander Hybrid. Dalam hal ini, Toyota bukanlah satu-satunya pemain di segmen ini Hibrida Seluler.
Baca Juga: Mitsubishi Xpander HEV Punya 7 Mode Berkendara
“Dulu ada anggapan hanya Toyota yang jual hybrid. Tapi ada juga Suzuki, meski hybrid ringan. Nanti akan diperkenalkan Mitsubishi Expander, lalu ada Honda CR-V,” saat ditemui. di Jakarta, Jumat (2/2/2024), kata Anton kepada wartawan.
Oleh karena itu, kami senang banyak produk hybrid yang diperkenalkan oleh merek lain dan mulai diterima masyarakat, kata Anton.
Menurut Anton, ketika Toyota menjual model dengan versi bensin dan hybrid, konsumen cenderung lebih memilih versi hybrid.
Baca Juga: Bahas Teknologi Hybrid di Mitsubishi Xpander HEV
“Jadi trennya ke arah sana dan kami yakin tren ini akan terus berlanjut. Namun, kami perlu waktu belajar untuk memasuki segmen yang lebih kompetitif,” ujarnya.
“Mungkin diskusi dengan pemerintah, siapa tahu kami bisa mempertimbangkan untuk mendapatkan hibah,” kata Anton.
Namun, di kelas LMBV, Xpander hanya hadir dengan versi Hybrid Electric Vehicle (HEV). Sementara rival sekelasnya belum meluncurkan versi HEV. Ada Suzuki Ertiga hybrid, tapi masuk kategori Kendaraan listrik hibrida ringan (MHEV)
Dapatkan pembaruan Berita khusus Dan berita penting Setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Update Berita Kompas.com” dengan klik linknya https://t.me/kompascomupdate, lalu bergabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.
“Guru internet umum. Pembaca total. Gamer ekstrem. Teman binatang di mana-mana.”
More Stories
Vespa 946 tiruan Christian Dior hanya Rp 13 jutaan
Diluncurkan sore ini di PEVS 2024, Blue Bird menggunakan BYD All New e6
Perbedaan transmisi IVT pada sabuk baja dan CVT konvensional