Mei 5, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

AI membantu mempercepat penemuan astronomi

AI membantu mempercepat penemuan astronomi

AI Gambar lubang hitam terkenal pertama dua kali lebih tajam. Sebuah tim peneliti menggunakan kecerdasan buatan untuk secara dramatis memperbaiki gambar yang ditemukan pada tahun 2019.

Berkat teknologi ini, gambar tersebut kini menunjukkan gambar lubang hitam di pusat galaksi M87, yang lebih gelap dan lebih besar dari gambar pertama. sungguh-sungguh, Gizmodo Minggu (14/5) Para astronom telah menggunakan AI selama beberapa dekade.

Bahkan, pada tahun 1990, para astronom dari University of Arizona menggunakan AI untuk mempelajari bentuk galaksi. Sejak saat itu, AI telah merasuki setiap bidang astronomi. Sekarang, karena teknologinya menjadi lebih kuat, algoritmenya mulai membantu para astronom memproses kumpulan data yang jauh lebih besar.

Baca selengkapnya:

Mainkan Hearts dengan bot C.AI untuk mengisi kekosongan Anda

AI membantu peneliti memproses data kosmik. (Foto: Unsplash/Laurel dan Michael Evans)

Ini akan membantu para astronom menemukan pengetahuan baru tentang alam semesta. Astronomi sebagai ilmu adalah usaha manusia untuk memahami banyak objek di langit malam. Namun, meneliti galaksi tidak semudah melihat melalui teleskop.

Selain itu, alam semesta tidak hanya dipenuhi bintang, awan, dan gas. Galaksi juga tak terhitung jumlahnya. Memang, seiring kemajuan teknologi teleskop, lebih banyak benda angkasa yang dapat dilihat oleh manusia dan jumlah data yang dibutuhkan astronom untuk diseleksi tumbuh secara eksponensial.

Oleh karena itu, para astronom menggunakan pola untuk mempelajari ruang. Algoritme AI digunakan untuk membaca pola, mengembangkan jaringan saraf yang menggunakan banyak node, dan mengklasifikasikan galaksi pada awal 2010-an.

Baca selengkapnya:

Pengenalan girl grup Korea yang anggotanya adalah kecerdasan buatan

Menjelajahi alam semesta tidak sesederhana melihat melalui teleskop. (Foto: Unsplash/Matthew Ansley)

Sekarang, para peneliti menggunakan AI untuk mengekstraksi data lebih cepat dan lebih teliti daripada yang bisa dilakukan manusia. AI membantu para astronom memproses lebih banyak data lebih cepat dan mengurangi jumlah sinyal palsu dari alam semesta.

READ  Download GB WA (GB WhatsApp) Edisi Oktober 2022 Disini: Resmi, Gratis, Aman!

Contoh lain adalah pencarian makhluk luar angkasa. Para astronom telah menemukan sebagian besar dari 5.300 exoplanet yang diketahui dengan mengukur pengurangan cahaya yang dipancarkan oleh sebuah planet ketika melintas di depan sebuah bintang.

AI telah membuktikan dirinya sangat baik dalam mendeteksi objek yang diketahui seperti galaksi atau planet ekstrasurya. Namun, itu cukup kuat untuk mendeteksi objek atau fenomena teoretis yang belum ditemukan di dunia nyata. (melambai)

Baca selengkapnya:

Astronom ITB Raih Royal Astronomical Society Award