Mei 18, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Asteroid jatuh di Berlin, berputar dengan kecepatan tinggi

Asteroid jatuh di Berlin, berputar dengan kecepatan tinggi

Deskripsi asteroid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Para ilmuwan menemukan bahwa asteroid yang menghantam atmosfer bumi awal tahun ini berputar dengan kecepatan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Artinya, satu siklus setiap 2,6 detik.

dilaporkan Vien, Sabtu (4/5/2024), asteroid tersebut diketahui bernama 2024 BX1. BX1 2024 akan memiliki lebar tidak lebih dari satu meter dan akan memasuki atmosfer bumi pada 21 Januari.

Itu hancur berkeping-keping di Berlin, Jerman. Namun, beberapa daerah selamat dari jatuhnya asteroid ini dan ditemukan kemudian.

2024 BX1 merupakan asteroid pertama yang terlihat sebelum memasuki atmosfer bumi. Para ilmuwan mampu mendeteksi dampak asteroid dan menemukan batuan luar angkasa sebelum memasuki atmosfer bumi. Dalam hal ini baru terdeteksi tiga jam sebelum asteroid masuk.

Gambar asteroid diambil sebelum tumbukan oleh Maxime Devogel dan rekannya di Pusat Koordinasi Objek Dekat Bumi Badan Antariksa Eropa di Italia. Bergerak dengan kecepatan sekitar 50.000 kilometer per jam, asteroid ini memiliki bentuk memanjang, artinya kecerahannya berubah akibat rotasi.

Perubahan kecerahan ini sesuai dengan waktu siklus 2,588 detik, yaitu sekitar 30.000 siklus per hari.

“Ini [putaran] adalah yang tercepat yang pernah kami amati,” kata Devogel.

Asteroid diketahui berputar karena berbagai alasan, yang berarti mereka mungkin pernah bertemu di awal kehidupan mereka. Batuan luar angkasa biasanya berukuran lebih dari satu kilometer dan tidak dapat berputar lebih dari sekali setiap 2,2 jam karena pecah.

Namun asteroid kecil seperti 2024 BX1 cukup padat sehingga bisa bertahan tanpa berputar terlalu cepat.

“Mereka punya kekuatan internal, sehingga bisa berputar lebih cepat,” kata Devogel.

READ  Sebuah asteroid seukuran bus melintas di dekat Bumi

Mengamati rotasi suatu benda sangat berguna untuk perlindungan planet, membantu para ilmuwan memahami betapa kuatnya sebuah asteroid kecil dan seberapa besar kemungkinannya untuk bertahan melewati atmosfer bumi.

“Reaksinya akan berbeda jika itu adalah balok es padat yang tidak memiliki kekuatan internal,” kata Devogel.