April 26, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Angela Merkel menegaskan kembali pendirian bahwa Ukraina tidak ingin bergabung dengan NATO

Angela Merkel menegaskan kembali pendirian bahwa Ukraina tidak ingin bergabung dengan NATO

TRIBUNNEWS.COM, Berlin – Mantan Presiden Jerman Angela Merkel Dia mendukung seruan tahun 2008 untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO.

Dia menekankan bahwa pernyataan itu bukan sinyal penyelidikan antimonopoli formal ke Moskow. Pernyataan Merkel itu disampaikan di Berlin Theatre, Selasa (7/6/2022).

Ini adalah laporan publik pertama Angela Merkel Sejak Rusia melancarkan serangan khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Menurut Merkel, inisiatif perdamaian oleh Jerman pada tahun 2014 gagal memberikan waktu bagi Kiev untuk mempersiapkan diri secara politik dan militer untuk menghadapi Rusia.

Dalam penampilan publik besar pertamanya sejak mengundurkan diri tahun lalu, Merkel mengatakan, “Saya tidak perlu menyalahkan diri saya sendiri karena tidak berusaha dengan cukup.”

“Diplomasi tidak salah karena tidak berhasil,” tegasnya.

Baca selengkapnya: Olaf Scholes mengakui bahwa sanksi anti-Rusia menyebabkan ekonomi Jerman kehilangan pijakan

Baca selengkapnya: Perusahaan energi Jerman setuju untuk membayar gas atas kebijakan Rusia

Baca selengkapnya: 31 tahun reuni Jerman: Angela Merkel menyerukan persatuan Timur-Barat

Pada tahun 2008, pangkalan militer pimpinan AS Bucharest mengeluarkan proklamasi yang menyatakan bahwa Georgia dan Ukraina pada akhirnya akan menjadi anggota NATO.

Namun, karena keberatan dari Prancis dan Jerman, mereka tidak benar-benar melaksanakan rencana tersebut.

“Putusan saya sangat jelas. Jika rencana aksi (AS dan lainnya) kembali, (konflik Ukraina) akan segera terjadi,” kata Merkel.

Ia juga mengatakan bahwa saat itu Ukraina adalah negara yang diperintah oleh oligarki. “Jadi Anda tidak bisa mengatakan, nah besok kami akan membawa mereka ke NATO,” kata Merkel.

Ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye mereka untuk merebut kota pelabuhan strategis sebagai bagian dari serangan besar di Ukraina timur, seorang tentara Rusia berpatroli di Teater Mariupol, lokasi pemboman Mariupol pada 16 Maret, 12 April 2022. Kasus perang yang menantang di negara tetangga Rusia. (Foto oleh Alexander Nemonov / AFP) (AFP / Alexander Nemonov)