Mei 4, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Apa makna dan dampak fenomena Samajanti di Indonesia saat ini?

Apa makna dan dampak fenomena Samajanti di Indonesia saat ini?

Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRIN), peristiwa ekuinoks kembali terjadi pada hari ini, Rabu 20 Maret 2024. Saat fenomena ini terjadi, matahari bersinar tepat di garis khatulistiwa dan lamanya siang dan malam hampir sama. Dunia

Kemudian pada tanggal 20 Maret matahari akan bersinar tepat di garis khatulistiwa dan panjang siang dan malam hampir sama di seluruh dunia, demikian bunyi pernyataan BRIN di situs resminya.

Peristiwa ekuinoks ini terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret (Ekuinoks Vernal) dan September (Ekuinoks Musim Gugur). Untuk ekuinoks September, menurut BRIN diperkirakan terjadi pada 22 September 2024.

Lantas, apa saja fenomena ekuinoks itu?

Apa fenomena ekuinoks?

Cari tahu tentang kejadian Samajanti di Indonesia hari ini/Gambar: REUTERS/HENRY ROMERO

Menurut Badan Meteorologi, Klimatik, dan Geofisika (BMKG), fenomena yang terjadi ketika posisi Matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa atau ekuator. Seiring berjalannya waktu, peristiwa ini terjadi dua kali setahun, pada bulan Maret dan September.

Saat peristiwa ekuinoks terjadi, wilayah terluar bumi hampir sama, termasuk wilayah subtropis utara dan selatan. Apalagi saat peristiwa ini terjadi, jarak Matahari dan Bumi akan sangat berdekatan.

Hal ini menyebabkan wilayah tropis di sekitar khatulistiwa mendapat sinar matahari maksimal dan suhu udara meningkat drastis. Namun fenomena tersebut tidak selalu menyebabkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem.

Lantas, apakah fenomena ini berbahaya? Baca selengkapnya di sini.

***

Apakah kamu ingin menjadi salah satu pembaca yang bisa mengikuti berbagai event seru di Petinasia? Datang dan bergabunglah dengan komunitas pembaca Beutinasia B-Nation. Cara mendaftarnya disini!

READ  Snapshot memiliki fitur spotlight untuk bersaing dengan DickTalk


(tertawa)