Memuat…
Masjid Abdulaziz Abdullah Sharbatli berada di Jeddah. (Foto: Informasi Islam)
Masjid seluas 5.600 meter persegi ini dibangun oleh Forson Real Estate dalam waktu enam bulan, menggunakan empat mesin cetak canggih dari perusahaan Tiongkok yang terkenal di dunia, Guanli. Teknologinya 3D .
Dinamakan setelah mendiang Abdulaziz Abdullah Sharbadli, masjid ini terletak di pinggiran Al-Jawhara Jeddah. Sebagai bagian dari portofolio Perusahaan Perumahan Nasional, gedung canggih ini diluncurkan pada pertemuan pejabat pemerintah dan pengusaha.
“Sebagai seorang pengusaha Saudi, saya ingin berkontribusi dalam pengenalan teknologi modern ini ke Kerajaan, menjadikannya salah satu negara terkemuka di dunia yang pertama kali menggunakannya. Ide ini menjadi kenyataan dengan membangun sebuah masjid yang didedikasikan untuk mengenang mendiang saya. suami yang kemudian menjadi masjid, “pertama di dunia yang dibangun menggunakan teknologi pencetakan 3D.”, kata Wajnat Abdulwahed seperti dikutip Informasi Islam, Sabtu (9/3/2024).
Pencetakan 3D atau manufaktur aditif adalah pembuatan objek tiga dimensi dari model CAD atau model 3D digital. Teknologi ini menggunakan dokumen cybernetic untuk membuat benda padat dengan cara melapisinya secara terus menerus.
Pendekatan inovatif ini sangat berbeda dengan metode pengecoran dan ukiran tradisional, yang biasanya membuang lebih dari 90 persen bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi.
Dengan keberhasilan tersebut, Wajnath menjadi pionir penggunaan teknologi pencetakan 3D untuk membangun masjid di Arab Saudi. Ia tidak hanya berhasil membuat bangunan prototipe dengan menggunakan teknologi revolusioner tersebut, ia juga dengan cermat menguji hasil pencetakannya untuk memastikan memenuhi standar dan peraturan lingkungan hidup di Arab Saudi.
(MSF)
“Sosial mediaholic. Pemecah masalah yang ekstrim. Penggemar bacon amatir. Pemikir profesional.”
More Stories
Wanita penjual minuman ini dipuji karena kecantikannya
Unik! Sebuah hotel menjadi viral karena kasirnya adalah 'Harry'
Wanita yang diabaikan saat hendak membeli LV ini membalas dendam dengan uang Rp 1,3 miliar.