KLATEN, KOMPAS.com – Sistem penggerak roda depan (FWD) banyak dijumpai pada mobil modern karena lebih efisien dan lebih baik dalam menyalurkan tenaga mesin ke setiap roda penggerak.
Sayangnya, mobil dengan sistem FWD mudah mengalami selip saat menanjak, apalagi jika pengemudi terlalu menekan pedal gas.
Namun sebagian besar pabrikan mobil telah melengkapi fitur asisten pengemudi sehingga tanpa kemampuan khusus mobil-FWD Seluler Mudah dikendarai meski menanjak.
Baca juga: Mobil FWD Agar Tak Tergelincir di Perbukitan Saat Digunakan Libur Natal 2023
Direktur Pelatihan Jakarta Defensive Driving (JDTC) Jusri Bulubuhu mengatakan mobil berpenggerak roda depan lebih rentan selip saat melaju di tanjakan atau jalan licin. Namun, ada cara khusus untuk membawa kendaraan melewati rintangan licin.
“Jika ingin melewati rintangan yang licin, jangan menginjak gas terlalu keras karena penggerak roda depan akan mudah kehilangan grip. “Jika ban mobil diputar, kendaraan akan tergelincir saat menuruni bukit, atau diam di tempatnya. ,” kata Jusri kepada Kompas.com baru-baru ini.
Saat menstarter mobil berpenggerak roda depan, pastikan bergerak perlahan. Gunakan rem tangan saat mulai berjalan di tanjakan. Saat mobil mulai melaju, turunkan rem tangan, tekan gas secara mantap dan bertahap, jangan terburu-buru menginjak pedal gas.
Baca Juga: Kunci Perawatan Mobil FWD Jangan Tunda Ganti Oli Transmisi
Jusri menambahkan, saat berkendara di permukaan licin, gunakan putaran mesin yang rendah, namun cukup untuk membuat mobil tetap melaju. Proses ini disebut menjaga traksi antara permukaan jalan dengan cengkeraman ban pada roda penggerak.
Kesulitan di atas tentu tidak terjadi pada mobil modern berkat fitur-fiturnya.
Nissan Foreman Bintaro Ibrohim memiliki fitur Traction Control System (TCS) yang merupakan pengembangan dari Anti-lock Brake System (ABS), karena sistem tersebut terkadang memerlukan pengereman otomatis dengan bantuan motor ABS untuk menjaga traksi.
Baca Juga: Kekurangan dan Kelebihan Mobil RWD dan FWD
“Dalam menjaga traksi, komputer mengurangi tenaga mesin dengan mengontrol putaran mesin. Jika cara ini kurang, ABS membantu berupa pengereman otomatis,” kata Ibrohim kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Pembatasan putaran mesin dimaksudkan agar roda tidak berputar, ujarnya.
“TCS tidak hanya diperlukan pada saat awal jalan saja, namun pada saat kendaraan melintasi jalan tidak rata, tanjakan, genangan air dan lain sebagainya akan terasa perbedaan traksi pada masing-masing roda,” kata Ibrahim.
Baca Juga: Jangan salah, mobil FWD juga punya as
Di situlah kontrol traksi berperan, ketika satu atau lebih roda cenderung selip, tenaganya berkurang dengan pengereman otomatis melalui pompa ABS.
Dengan begitu, traksi bisa tetap terjaga meski pengemudi menginjak pedal gas tanpa sadar dan dalam-dalam. Sebagaimana diketahui, traksi dikatakan baik bila gaya putaran roda tidak melebihi kemampuan tapak ban dalam mencengkram permukaan jalan.
Nah, ternyata fitur TCS mampu menunjang kemampuan mobil dalam melintasi tanjakan meski mobil tersebut berpenggerak roda depan tanpa ada keahlian khusus dari pengemudinya.
Dapatkan pembaruan Berita khusus Dan berita penting Setiap hari dari Kompas.com. Dengan mengklik link tersebut, kita akan bergabung dengan grup Telegram “Update Berita Kompas.com”. https://t.me/kompascomupdate, lalu bergabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.
“Guru internet umum. Pembaca total. Gamer ekstrem. Teman binatang di mana-mana.”
More Stories
Layaknya Range Rover, inilah wujud final calon SUV premium Chery Fulvin T11.
Mitsubishi Triton terbaru siap jadi pekerja keras, simak ubahannya
Berbentuk meliuk, rumah ini dibangun menggunakan material bekas