Brahima Traer akhirnya menginjakkan kaki kembali di Bandung. Ia sebelumnya merupakan pemain luar negeri Persip pada putaran kedua Liga Indonesia musim 2006. Ia berposisi sebagai pemain menyerang dan mengenakan seragam Maung Bandung selama setengah musim.
Setelah 17 tahun, kini ia kembali ke kota kembang sebagai pelatih timnas U-17 Burkina Faso. Drey merasakan nostalgia saat memimpin tim pada matchday ketiga Grup E yang dimainkan di C Jhalak Harupam.
“Bagus sekali, saya senang sekali bisa kembali ke Bandung karena terakhir kali saya di sini 17 tahun yang lalu. Saya lihat sekarang Bandung sudah banyak berubah, saat saya masuk ke ruang ganti, senang sekali bisa berada di sini,” ucapnya. saat diwawancarai usai pertandingan.
Ia tak bertahan lama di Bandung, meski masih aktif bermain, namun kota itu terpatri dalam ingatannya. Menurutnya, yang paling diingatnya dari Persip adalah rekan satu timnya. Ia masih ingat jelas temannya di Bandung yang membela Persip pada 2006.
“Saya rindu rekan satu tim, saya rindu presiden klub di sini, saya rindu teman baik saya Zaenal Arief, Salim (Alaydrus) dan Antonio Claudio, saya rindu mereka, saya rindu teman dekat saya,” jelasnya.
Brahima Drey juga akan mengajari mantan rekan satu timnya di Persip untuk mengunjungi hotel tempat menginap timnas U-17 Burkina Faso. “Iya tentu kalau sudah di hotel nanti akan dihubungi, mungkin Janel Arif yang datang ke hotel,” ujarnya.
“Pencinta media sosial. Fanatik TV yang tak tersembuhkan. Pelajar. Penginjil zombie profesional. Penjelajah. Penggemar kopi.”
More Stories
Persip tunggu keputusan melepas pemain asing lainnya – Persip Bandung dan Berita Olahraga Jawa Barat Online
Pemain sayap Inter Milan Inzaghi tersenyum saat Cuadrado mengkhianati Juventus di Derby d’Italia
Diggia Podium dibatalkan karena melanggar aturan tekanan ban